Ketua Komisi IV: Keberadaan Toko Tani Diuji Ramadan
Ketua Komisi IV Edhy Prabowo, mengatakan, toko tani merupakan upaya pemerintah mendekatkan produsen, pasar, dan konsumen.
Penulis: Teuku Muhammad Guci Syaifudin
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribun Jabar Teuku Muh Guci S
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Ketua Komisi IV Edhy Prabowo, mengatakan, toko tani merupakan upaya pemerintah mendekatkan produsen, pasar, dan konsumen.
Toko tani juga merupakan terobosan baru bagi pemerintah untuk menekan harga yang terjadi setiap menjelang hari raya keagamaan.
"Toko tani ini jalan terus. Ramadan nanti ujiannya. Apakah ada pengaruhnya. Saya yakin ada pengaruhnya. Makanya perlu kerjasama dengan pemerintah daerah," kata Edhy kepada wartawan di Jalan Ir Juanda, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, Minggu (15/5/2016).
Menurut Edhy, pemerintah daerah berperan untuk mengawasi jalannya toko tani.
Sebab pembentukan toko tani itu untuk mengedukasi para petani dalam membentuk pasar baru. Artinya, petani dan toko tani akan bekerjasama secara mandiri.
"Anggaran untuk toko tani ini Rp 200 juta per toko berupa infrastruktur dan operasional. Tapi tidak habis untuk itu saja, dan berlaku terus menerus. Kami akan mundur ketika mereka sudah bisa bekerja sendiri," kata Edhy.
Edhy pun mengatakan, pihaknnya akan terusa mendukung keberadaan toko tani. Jumlahnya pun akan ditambah.
Pihaknya meminta kementerian pertanian dan pemerintah daerah memberikan laporan perkembangan apa adanya.
"Pasti juga ada yang tanya mentan kok ngurus perdagangan. Mentan ada kewajiban juga mengamankan pangan. "
"Dia meminta petani bekerja untuk maksimal, tapi setelah bekerja hasilnya tidak bisa dijual dengan harga yang menguntungkan. Kementan bertanggungjawab mengenai hal itu," ujar Edhy. (cis)