Keluarga Protes Identifikasi Korban Air Terjun Dua Warna Terlalu Lama
Keluarga mengeluhkan proses identifikasi jenazah korban tewas banjir bandang di air terjun Dua Warna, Sibolangit, Deliserdang terlalu lama.
Penulis: Array Anarcho
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Medan, Array A Argus
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Keluarga mengeluhkan proses identifikasi jenazah korban tewas banjir bandang di air terjun Dua Warna, Sibolangit, Deliserdang terlalu lama.
Satu dari sekian korban meninggal adalah Ahmad Al Hakim Lubis yang sudah dapat dikenali, namun keluarganya belum diizinkan pihak Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumut untuk melihat jenazah langsung.
"Kebetulan saya ini abang iparnya. Saya datang dengan abang kandung Hakim," ungkap Dedi Mulya Purbadidampingi Leman Lubis, kakak kandung korban, Selasa (17/5/2016) siang.
Mulya mendengar mahasiswa STIKES Flora menandai dan mengenali jenazah Hakim, adik iparnya saat ditemukan oleh tim SAR di lokasi kejadian.
"Mungkin ada proses lain dari rumah sakit. Tapi kan, wajah adik ipar saya ini masih bisa dikenali," Mulya mendesak agar tetap diizinkan melihat jenazah adik ipar.
Jika pihak rumah sakit berkenan, keluarha ingin melihat jenazah Hakim untuk selanjutnya dibawa ke kampung halaman untuk dimakamkan.