Laporan wartawan Banjarmasin Post, Rahmadhani

TRIBUNNEWS.COM, MARTAPURA - Dunia perbankan Banua siap meberikan support penuh pada pertumbuhan industri kreatif di Kalsel.

Perbankan memiliki pola kemitraan dan pembiayaan khusus untuk mendukung industri kreatif.

Dalam 'Diskusi Publik Jilid II Potensi Ekonomi di Kalimantan Selatan' yang digelar Banjarmasin Post, Pemimpin Bank Mandiri Regional 9 Ariwibowo yang jadi salah satu narasumber, mengatakan pihaknya sendiri sudah memiliki beberapa program untuk mendorang industri kreatif.

"Kita ada program kemitraan, KUR, sampai program wirausaha muda Mandiri. Yang belum bankable seperti mahasiswa pun selalu kita dorong melalui wirausaha muda mandiri. Itu sudah kita jalin dengan ULM sejak lama," katanya.

Tak cuma mahasiswa, program wirausaha muda Mandiri juga menyasar para alumni agar lulusan perguruan tinggi pun terangsang menjadi wirausaha baru.

"Masih banyak industri kreatif yang bisa digali, seperti periklanan, kerajinan tangan, servis komputer, arsitektur. Wirausaha itu tidak perlu sumber bahan baku alam, yang penting kreatif," ujarnya.

Ditambahkan Asisten Direktur Bank Indonesia Kalsel M Siroth mengungkapkan sejumlah sektor kreatif seperti fesyen, film, pemgembangan aplikasi mobile phone, games dan musik merupakan beberapa sektor kreatif yang masih bisa terus digali oleh masyarakat.

Potensi dan peluang ekonomi Kalimantan Selatan melalui industri kreatif bakal dikupas tuntas oleh sejumlah pakar dalam 'Diskusi Publik Jilid II Potensi Ekonomi di Kalimantan Selatan' yang digelar Banjarmasin Post, Selasa (17/5/2016) siang di Launc Lantai 26 Aston Grand Banua.

Menarik melihat tema yang diambil, yakni 'Industri Kreatif dalam Menciptakan Peluang Ekonomi Baru di Kalsel'.

Sejumlah pihak yang terlibat dalam dunia ekonomi industri kreatif hadir dan memberikan pandangannya dari berbagai sisi, seperti dari pemerintahan, perbankan, asosiasi perdagangan, serta para pelaku industri kreatif Kalsel.

Diskusi publik ini sendiri menindaklanjuti dari hasil diskusi publik jilid pertama yang juga digelar Bpost awal tahun lalu, dimana industri kreatif menjawab lesunya industri unggulan Kalsel di sektor tambang dan perkebunan. (*)