Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kerap Ngompol Saat Diperiksa Polisi, Pelaku Pencabulan Dititip ke Shelter

GM sendiri diketahui berasal dari keluar pemulung. Karena faktor ekonomi itu pula, GM tidak sekolah.

Penulis: Budi Rahmat
Editor: Wahid Nurdin
zoom-in Kerap Ngompol Saat Diperiksa Polisi, Pelaku Pencabulan Dititip ke Shelter
TRIBUN PEKANBARU/BUDI RAHMAT
Komnas PA Riau dampingi GM saat di Unit PPA Satreskrim Polresta Pekanbaru, Kamis (19/5/2016). GM dititip ke Shelter karena sering ngompol dan memberikan keterangan yang tidak jelas. 

Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Budi Rahmat

TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Kerap ngompol dan memberikan keterangan yang tidak jelas, GM (14) pelaku pencabulan terhadap DA (6) akhirnya dititipkan ke Shelter milik Dinas Sosial dan Pemakaman Kota Pekanbaru untuk selanjutnya dilakukan pemeriksaan oleh psikolog.

Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Provinsi Riau yang mendampingi GM mengambil langkah tersebut untuk mengamankan GM agar bisa dipastikan kejiwaannya.

"Tadi kami berkoordinasi dengan Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polresta untuk mengamankan GM," terang Kepala Bidang Pelayanan Anak Komnas PA Riau, Nanda Pratama, Kamis (19/5/2016).

Menurut Nanda, dugaan sementara GM keterbelakangan mental. Namun untuk memastkan kejiwaannya akan ditindaklanjuti psikolog.

Ditambahkan Nanda, pihak keluarga korban menuntut kasus pencabulan harus ditindaklanjuti serius.

Sementara pelaku yang dari sisi Komnas PA juga merupakan korban, masih dibawah umur.

Berita Rekomendasi

"Kami akan menindak lanjuti kasus ini seadil-adilnya tentu melihat dari kedua sisi korban dan pelaku yang sama-sama masih dibawah umur," terang Nanda.

Anak Pemulung
GM sendiri diketahui berasal dari keluar pemulung. Karena faktor ekonomi itu pula, GM tidak sekolah.

"Makanya kami putuskan dititipkan di Shelter saja. Itu untuk kebaikan GM dan untuk tindak lanjut proses hukumnya," ujar Nanda.

Komnas PA juga menunggu hasil penyelidikan dari polisi terkait kelanjutan proses hukum GM.

"Kami harap bisa diversi. Namun masih menunggu dari pihak kepolisian," terang Nanda.
Aksi cabul GM dilakukan pada tanggal 29 April 2016 silam.

DA (6) dicabuli di sebuah pos sekuriti di sebua gereja.

Selain DA masih ada korban lainnya yang hingga kini belum melapor ke polisi. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas