Wisudawan Terbaik Ini Dulu Sempat Bingung Kuliah Karena Tak Ada Biaya
Mahasiswi jurusan Akuntansi itu lulus dengan IPK 3,95 dan meraih piagam penghargaan serta uang tunai dari ketua STIE Perbanas, Dr Lutfi SE MFin.
Editor: Wahid Nurdin
Laporan wartawan Surya, Neneng Uswatun Hasanah
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Lufi Yuwana Mursita tersenyum cerah ketika dinyatakan sebagai wisudawan terbaik periode 1 tahun 2016 STIE Perbanas Surabaya di Dyandra Convention Center, Sabtu (21/05/2016).
Mahasiswi jurusan Akuntansi itu lulus dengan IPK 3,95 dan meraih piagam penghargaan serta uang tunai dari ketua STIE Perbanas, Dr Lutfi SE MFin.
Anak pasangan Sukasto-Sularmi menjadi wisudawan terbaik dari kriteria ujian skripsi, tidak pernah melakukan pelanggaran akademik, berprestasi nonakademik, dan aktif berkegiatan organisasi mahasiswa.
"Saya punya mimpi untuk terus kuliah sejak SMKN 2 Pacitan, tapi orangtua tidak memiliki dana jadi harus mencari beasiswa atau saya harus bekerja dulu," ceritanya.
Ia pun mencari informasi beasiswa dan mendapatkan info mengenai beasiswa penuh STIE Perbanas Surabaya dan mencoba mendaftarkan diri.
"Kemudian saya dinyatakan lolos sebagai salah satu penerima beasiswa penuh STIE Perbanas dan kesempatan itu tidak saya sia-siakan," ujar gadis kelahiran 26 Oktober 1994 itu.
Lufi sangat aktif dalam organisasi.
Ia pernah menjabat sebagai Presiden Direktur Badan Eksekutif Mahasiswa STIE Perbanas periode 2014/2015.
Belum lagi, Lufi beberapa kali menorehkan prestasi yang membawa nama kampus.
"Saya terpilih sebagai mahasiswa berprestasi (MAWAPRES) Perguruan Tinggi Swasta Kopertis Wilayah VII 2014, dan juara 1 ajang Generasi Muda Sadar Budaya dan Pariwisata (Muda Sabudarta) Indonesia 2015," ungkapnya sambil tersenyum.
Sang ibu, Sularmi mengaku sangat bangga dengan prestasi putri sulungnya itu.
"Ia membuat kami (ibu dan ayahnya) bangga. Karena meski kami berasal dari desa, tapi ia tetap semangat dan terus berjuang," ujarnya dengan mata berkaca-kaca.
Meski sudah mengantongi sertifikat CMA International, Lufi belum tertarik untuk mencari pekerjaan.
Skripsinya yang berjudul Comparative Analysis of Environmental Management Disclosure in ASEAN Countries (Study on Oil, Gas, and Mining Companies), membuat Lufi tertarik untuk melanjutkan studi akuntansi manajemen.
"Saat ini sudah memasuki era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) dan dari skripsi itu saya mengetahui bahwa Indonesia masih harus banyak meningkatkan kinerja tidak hanya pada produksi tapi juga pelaporan dan masalah lingkungan yang tak kalah penting dari sebatas kuantitas produk yang dihasilkan," jelasnya.
Maka dari itu, saat ini Lufi sedang dalam proses mendapatkan beasiswa Kemenkeu untuk melanjutkan studi S2 di jurusan Akuntasi UGM.
"Semoga prestasi saya bisa menginspirasi adik-adik kelas yang saya yakin pasti lebih mampu dari bidang finansial dan intelektualitas dibandingkan dengan saya," harapnya.(*)