Aktifitas Gunung Sinabung Meningkat, Hari Ini 5 Kali Erupsi
Aktivitas Gunung Sinabung semakin tinggi, sedikitnya ada lima kali erupsi disertai awan panas.
Penulis: Jefri Susetio
Editor: Wahid Nurdin
Laporan Wartawan Tribun Medan, Jefri Susetio
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Aktivitas Gunung Sinabung semakin tinggi, sedikitnya ada lima kali erupsi disertai awan panas mengarah ke Tenggara Timur, tepatnya di Desa Gamber, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Rabu (25/5/2016).
Staf Pemantau Gunung Sinabung, Muhammad Nurul Ashori menjelaskan, bila dibandingkan dengan Selasa (24/5/2016) aktivitas Gunung Sinabung mengalami peningkatan.
Bahkan, ada lima kali erupsi yang disertai awan panas.
“Untuk hari ini, Rabu (25/5) dari pukul 00.00 WIB hingga pukul 20.00 WIB ada lima kali erupsi. Dua di antaranya meluncurkan awan panas yang mengarah ke tenggara timur tepatnya Desa Gamber dan Selatan Tenggara atau Desa Sukamulia,” ujarnya saat dihubungi, Rabu malam, sekitar pukul 21.00 WIB
Ia bilang, erupsi pertama pukul 0.20 WIB, namun tinggi kolom debu vulkanik tidak dapat diprediksi lantaran tertutup kabut alias awan di puncak Gunung Sinabung. Kemudian, erupsi kedua, berlangsung pukul 10.09 WIB.
“Pada erupsi kedua, disertai awan panas. Tinggi kolom debu mencapai 1500 meter dan jarak luncur awan panas 700 meter ke arah tenggara timur. Erupsi ketiga, pukul 14.25 WIB. Namun tinggi kolom debu tidak dapat teramati karena tertutup kabut,” katanya.
Selain itu, kata dia, pada erupsi pukul 14.25 jarak luncur awan panas cukup tinggi, mencapai 2000 meter ke arah tenggara timur dan 700 meter ke arah selatan tenggara. Setelah itu, Gunung Sinabung kembali erupsi pada pukul 15.16 WIB.
“Pada pukul 15.16 erupsi tidak disertai awan panas. Bahkan tinggi kolom debu vulkanik tidak dapat diprediksi lantaran tertutup kabut. Dua jam kemudian, Sinabung kembali erupsi tepat pukul 17.06 WIB dan tinggi kolom debu tidak diketahui, tertutup kabut,” ujarnya
Menurutnya, masyarakat di seputaran Gunung Sinabung alias wilayah yang terdampak erupsi harus mengikuti peraturan pemerintah. Artinya tidak masuk ke zona merah. Apalagi, aktivitas Gunung Sinabung masih tinggi usai erupsi Sabtu (21/5) yang merenggut nyawa tujuh warga Desa Gamber dan dua warga lainnya masih kritis.
“Tetap jangan masuk zona merah, karena aktivitas masih tinggi. Kemudian, warga yang tinggal di seputaran Gunung Sinabung harus gunakan kaca mata ada masker. Untuk mencegah berbagai penyakit akibat debu vulkanik,” katanya.(*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.