Pangdam XII/ Tanjungpura Buka Lahan Baru Tanaman Padi di Sompak Landak
Khususnya masyarakat Kecamatan Sompak. Kodam XII Tanjungpura, sebagai bagian komponen bangsa, wajib menyukseskan ketahanan pangan
Penulis: Tito Ramadhani
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Tito Ramadhani
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, LANDAK - Pangdam XII/ Tanjungpura, Mayjen TNI Agung Risdhianto mengungkapkan, dengan adanya penanaman padi perdana perluasan sawah yang digelar di Kecamatan Sompak, Kabupaten Landak, diharapkan dapat memberikan manfaat dan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat Kabupaten Landak.
"Khususnya masyarakat Kecamatan Sompak. Kodam XII Tanjungpura, sebagai bagian komponen bangsa, wajib menyukseskan ketahanan pangan yang dicanangkan oleh bapak Presiden," ujarnya, Sabtu (28/5/2016)
Hal ini sesuai dengan UU RI No 34, bahwa TNI memiliki tugas lain selain berperang. Salah satu contoh nyata di antaranya membantu masyarakat membuka lahan sawah.
"Kodam XII Tanjungpura berupaya mempelopori dan mengajak komponen bangsa, untuk bersama-sama menyukseskan program ketahanan pangan," tegasnya
Selain itu berusaha, juga mendorong dan mendampingi masyarakat dalam menyelenggarakan program ketahanan pangan.
Sesuai dengan nota kesepahaman antara Menteri Pertanian dengan Kepala Staf TNI Angkatan Darat tentang kerjasama program pembinaan pertanian.
"Kodam XII Tanjungpura melaksanakan langkah-langkah, dengan memelihara, meningkatkan dan mendukung pembangunan sarana dan prasarana pertanian," jelasnya
Disamping itu, juga akan dibangun tempat pendidikan dan pelatihan pertanian, transfer teknologi pertanian serta pendampingan program-program pertanian.
Penyebutan ketahanan pangan ini merupakan suatu kondisi, supaya kita tahan terhadap serangan-serangan dari pihak-pihak lain yang ingin meruntuhkan ketahanan pangan kita.
"Jangan kita berpikir hari ini dan besok kita tidak akan berperang. Memang tidak ada berperang lagi, seperti pasukan musuh dari luar menyerang kita dengan pesawat, bom dan senjata."
"Tidak akan ada lagi, tetapi mereka menyerang dengan menghabiskan semangat para petani untuk bertani," tegasnya
Mereka menawarkan berbagai macam bantuan, hanya untuk agar para petani kita tidak kembali ke sawah. Supaya generasi kita, tidak ada yang belajar untuk bagaimana bertani.
Lama-lama tidak ada yang bertani, dan kita tidak bisa memproduksi sendiri beras. Itulah perang yang saat ini kita hadapi. TNI bertugas menghadapi musuh, tetapi musuh sekarang tidak terlihat.
"Kita tidak pernah melihat musuh, tetapi musuh bersembunyi di suatu tempat, menciptakan kondisi supaya tidak ada yang mau bertani, dan kita hanya mau beli beras, beli, beli, beli."
"Lama kelamaan sawah kita habis, dan akhirnya ketergantungan dengan negara lain. Dan akhirnya kita dikuasai secara ekonomi," papar Agung.