Ibu Paling Berperan Melindungi Anak-anak dari Pengaruh Negatif Internet
Istri Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas tersebut mengatakan, kunci utama pengendalian dan pengawasan itu ada pada peran ibu.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, BANYUWANGI - Banyuwangi telah meluncurkan program Smart Kampung, yang berbasis pada internet. Kini setiap balai desa di Banyuwangi mudah mengakses internet, karena dilengkapi dengan serat optic.
Ketua Tim Penggerak PKK Banyuwangi, Ipuk Festiandani Azwar Anas mengatakan, keluarga harus berperan aktif untuk melindungi anak-anak dari pengaruh negatif internet.
"Pengendalian penggunaan dan pengawasan teknologi informasi komunikasi, saat ini basisnya berada di keluarga," kata Ipuk, Jumat (3/6/2016).
Istri Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas tersebut mengatakan, kunci utama pengendalian dan pengawasan itu ada pada peran ibu.
"Ibu harus bisa mendampingi dan mengawasi anak-anaknya saat internet mudah diakses," kata Ipuk.
Ipuk mengatakan, internet memiliki fungsi positif untuk desa. Tujuan dari Smart Kampung adalah pelayanan masyarakat tidak lagi bermuara di kota, namun bisa dilakukan di desa.
Masyarakat termasuk anak-anak, bisa memanfaatkan internet yang ada untuk kegiatan positif. Anak-anak bisa belajar dan mengerjakan pekerjaan rumah (PR), atau menambah ilmu pengetahuan dari internet. Namun harus ada pengawasan dari orangtua.
"Efeknya sangat baik, desa maju dan tangguh karena keluarganya jadi basis pelindung," kata Ipuk.
Dengan demikian ditemukan benang merah untuk mengatasi berbagai dampak negatif dari internet ketika masuk desa.
Menurutnya, jika keluarga bisa menjadi pelindung dan bersinergi dengan tokoh penggerak lainnya, maka dampak negatif dari teknologi informasi dan komunikasi masuk desa bisa ditekan.
"Penggunaan pemakaian internet jika disikapi positif akan membantu anak-anak untuk meningkatkan kreativitas dan meraih prestasi," kata Ipuk.
Desa di Banyuwangi saat ini menjadikan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) sebagai instrumen untuk meningkatkan pelayanan publik, sekaligus pusat aktivitas warga. Salah satunya adalah Desa Kampung Anyar, yang terletak di kaki Gunung Ijen, Kecamatan Glagah.
Desa Kampung Anyar telah berbenah, Kantor desa yang sebelumnya tertutup menjadi terbuka. Selain itu, kantor desa saat ini difungsikan sebagai pusat aktivitas warga.
Dengan akses internet yang kencang, warga bisa mengakses informasi maupun belajar di kantor desa.
"Tapi, menjelang Magrib sampai sehabis Isya, wifi kami matikan. Agar anak-anak tetap bisa mengaji dan beribadah di masjid atau di rumahnya masing-masing," kata Kepala Desa Kampung Anyar, Suwedi.
Di kantor desa juga disiapkan perpustakaan untuk menjadi tempat mengakses bacaan bagi anak-anak. Begitu pula Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) juga telah memiliki bidan yang stand by untuk memberikan pelayanan.
Pelayanan masyarakat juga dilakukan secara efektif dengan internet. Proses perizinan dan pengurusan akte kelahiran, misalnya, sudah bisa langsung diproses lewat kantor desa tanpa harus turun ke kantor kecamatan ataupun kantor dinas terkait.
"Surat Pernyataaan Miskin yang biasanya memakan waktu enam hari, bisa dipangkas dalam sehari saja. Kami menerapkan layanan one stop service," kata Suwedi. (ook)