Eee Ternyata yang Pesen PSK di Hotel Berbintang Itu Polisi
Jajaran kepolisian dari Polsekta Samarinda Ilir merilis hasil tangkapan terhadap dua wanita yang melakukan praktik prostitusi di salah satu hotel
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, SAMARINDA - Jajaran kepolisian dari Polsekta Samarinda Ilir merilis hasil tangkapan terhadap dua wanita yang melakukan praktik prostitusi di salah satu hotel berbintang di bilangan jalan Imam Bonjol, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur.
Polisi berhasil menangkap keduanya, dengan cara pura-pura memesan salah satu pekerja seks komersial (PSK), Jumat (3/6/2016) lalu, sekitar pukul 15.00 Wita.
Setelah melakukan pemeriksaan secara intensif terhadap keduanya, polisi memastikan Yl (46) berperan sebagai mucikari, dan FL (17) alias Rr sebagai PSK.
Kapolsekta Samarinda Ilir, Kompol Yovan Fatika menjelaskan, Fl merupakan anak di bawah umur yang telah bekerja dengan Yl sejak bulan Maret tahun ini, dengan tarif sekitar Rp 1,5 juta.
Yl pun mendapatkan bagian sebesar Rp 500 ribu. Ada tiga yang bekerja dengan Yl, salah satunya anak di bawah umur.
"Awalnya memang kami dapat informasi tentang praktek prostitusi tersebut, lalu anggota kami melakukan penyamaran dengan melakukan pemesan, dan keduanya berhasil kami amankan di dalam salah satu kamar hotel tersebut," tuturnya saat ditemui di Mapolsekta Samarinda Ilir, Jalan Bhayangkara sebelum memimpin apel Cipta Kondisi malam, Sabtu (4/6/2016).
Dia menjelaskan, transaksi dilakukan melalui telepon, kendati demikian dapat juga memesan melalui media sosial. Setelah disepakati tarif untuk berkencan, Yl akan mengantar anak buahnya itu ke hotel yang telah disepakati.
"Lewat telepon transaksinya, jika sudah deal dia (Yl) akan mengantar pekerjanya ke hotel yang disepakati juga, dan hotel tempat berkencan selalu berganti-ganti," ungkapnya.
Dari hasil pemeriksaan yang ada, Fl terpaksa menjalani pekerjaan haram tersebut, akibat persoalan ekonomi yang melanda keluarganya.
"Faktor ekonomi yang mengakibatkan Fl ini melakukan pekerjaan ini, tapi masih tetap kami dalami lagi penyebab utamanya, yang jelas sejak lulus SMA dia mulai melakukan pekerjaan itu," ungkapnya.
Kendati demikian, dirinya belum dapat memastikan tentang dugaan PSK yang hijrah ke kota untuk menjajakan diri pasca ditutupnya lokalisasi yang terdapat di seluruh Kaltim.
"Ini masih kami dalami lagi tentang adanya perpindahan PSK dari lokalisasi yang telah ditutup ke daerah perkotaan, untuk kasus ini kami belum bisa pastikan, masih kami kembangkan lagi, terlebih masih ada 1 orang lagi yang tengah kami kejar," katanya. (*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.