380 Santri Berlomba Cari Pahala di Bulan Ramadan
Ratusan santri dari berbagai usia itu mulai memenuhi masjid yang berada di tengah permukiman penduduk itu.
Penulis: Teuku Muhammad Guci Syaifudin
Editor: Wahid Nurdin
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Teuku Muh Guci S
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Ramadan merupakan bulan penuh berkah. Sebab dalam ajaran Islam, Allah melipatkangandakan pahala dari setiap ibadah yang dilakukan umatnya.
Hal itu yang membuat setiap umat Islam berlomba-loma beribadah selama Ramadan.
Seperti yang terlihat di Masjid Miftahulfalah, Jalan Gedebage Selatan nomor 115, Kelurahan Derwati, Kecamatan Rancasari, Kota Bandung, Rabu (8/6/2016) sekitar pukul 15.30.
Ratusan santri dari berbagai usia itu mulai memenuhi masjid yang berada di tengah permukiman penduduk itu.
"Mereka warga sekitar Kecamatan Gedebage dan Kecamatan Rancasari yang mau mengikuti pesantren pasaran atau seperti pesantren kilat," ujar H Agus Ahmad Syakur, Ketua Panitia Pesantren Kilat Masjid Miftahulfalah, ketika berbincang dengan Tribun.
Agus mengatakan, pesantren pasaran itu telah dimulai sejak Sabtu (5/6/2016).
Sebanyak 380 peserta mengikuti kegiatan pesantren pasaran tersebut.
Adapun ratusan peserta itu mengikuti sejumlah kegiatan mulai dari mengaji, menghafal Alquran, menafsirkan kitab kuning, dan lainnya.
"Kegiatan itu disesuaikan dengan kemampuan dan usianya," kata Agus.
Kegiatan pesantren pasaran dibagi menjadi beberapa kelompok, mulai dari kelas persiapan, kelas dasar, kelas menengah, kelas lanjutan, dan kelas pasar. Adapun kegiatan itu dilakukan setelah salat Ashar sampai pukul 17.15 WIB.
Khusus usia 15 tahun ke atas akan mengikuti kegiatan tambahan setelah salat tarawih sampai pukul 22.15 WIB.
"Ini tahun keenam kami menggelar pesantren pasaran ini. Alhamdulillah antuisias masyarakat selalu meningkat tiap tahunnya," ujar Agus.
Agus menyebut, pesantren pasaran itu akan berakhir pada 24 Juni 2016. Sebelum berakhir, para peserta pesantren pasaran itu akan mengikuti ujian terlebih dulu.
Nantinya setiap peserta akan mendapatkan sertifikat telah mengikuti pesantren pasaran di Masjid Miftahulfalah.
"Nanti juga ada lomba yang dilaksanakan dua hari di akhir kegiatan pesantren pasaran. Selain itu jgua ada nonton bareng dan malam pentas seni," ujar Agus.
Meski telah berlangsung Sabtu kemarin, Agus mengaku masih menerima masyarakat yang ingin bergabung dengan kegiatan pesantren pasaran. Syaratnya, calon peserta hanya membayar uang iuran sebesar Rp 30 ribu yang digunakan untuk 20 hari pelaksanaan kegiatan pesantren.
"Kegiatan ini untuk masyarakat kembali merasakan kembali suasana Ramadan. Karena saat ini suasana Ramadan itu hanya terasa di Masjid saja. Di luar Masjid sudah berbeda," ujar Agus. (cis)