Wisatawan dan Pemandu di Bali Diminta Hindari Lokasi Rawan
Gelombang pasang yang terjadi di perairan Bali mempengaruhi industri pariwisata khususnya aktivitas water sport di Lembongan, Bali.
Editor: Dewi Agustina
Ia mengatakan belum ada data pasti mengenai penurunan usaha water sport atau kerugian akibat gelombang tinggi ini.
Ketua Nelayan Mina Sari Asih, Ketut Sukarja mengatakan, beberapa nelayan tetap memaksakan melaut meski gelombang masih tinggi.
"Gelombang pasang ini memang cukup tinggi di pinggir, tetapi di dalam laut tidak terlalu besar. Kejadiannya sudah terjadi sejak 1 hingga 2 minggu lalu, puncaknya pas Tilem kemarin," katanya.
Badan Meteorologi, Klimatologi, Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar, I Wayan Suardana mengimbau agar masyarakat berhati-hati saat beraktivtas di setiap pantai selatan Bali.
Khususnya dari pukul 06.00 Wita hingga 13.00 Wita. Sebab ketinggian ombak mencapai 3,5 meter hingga 4 meter.
"Ini bersifat periodik, terjadinya hanya pagi dan siang. Sementara sore hingga malam, ketinggian ombak mulai normal kembali. Karena itu, saya imbau masyarakat untuk berhati-hati saat melakukan aktivitas di laut selatan Bali," tegasnya.
Suardana mengatakan gelombang tinggi baru akan menurun pada 10 Juni 2016.