Kapolresta Medan Tak Terima Anggotanya Diberitakan Memeras Warga
Kapolresta Medan marah besar kepada keluarga yang berbicara kepada media soal pemerasan yang dilakukan penyidik Polresta Medan.
Penulis: Array Anarcho
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Medan, Array A Argus
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Kapolresta Medan, Kombes Mardiaz Kusin Dwihananto, memanggil keluarga Imelda (24), korban dugaan pemerasan Brigadir Victory Sinulingga.
Victory tercatat sebagai penyidik Unit Ekonomi Satuan Reserse Kriminal Polresta Medan. Ia sudah mengantongi uang Rp 50 juta hasil memeras korban.
"Keluarga saya tadi pagi dipanggil Kapolres. Yang datang ke Polres paman saya," kata Imelda kepada wartawam pada Kamis (9/6/2016).
Menurut paman Imelda, Kapolresta Medan marah-marah dan keberatan terhadap keluarga korban yang bercerita kepada sejumlah jurnalis terkait dugaan pemerasan yang dilakukan Brigadir Viktory Sinulingga.
"Paman saya bilang, Kapolres marah-marah. Kapolres mau menggunakan hak jawabnya. Terus, dibilang paman saya, silakan saja. Karena kami kan bicara sesuai fakta. Kami juga ada bukti-buktinya," ungkap Imelda.
Kapolresta Medan memang tak terima pada sejumlah pemberitaan di media daring soal anak buahnya yang diduga terlibat pemerasan terhadap Imelda.
Tribun Medan berusaha menanyakan soal kasus pemerasan Imelda kepada Mardiaz saat penggerebekan narkoba di Jalan Starban, Medan Polonia, Rabu (8/6/2016) sore.
Ia mengaku tidak ingin diganggu dan ditanya soal kasus tersebut. Bahkan, Mardiaz berulangkali mengusir agar Tribun Medan pergi menjauh darinya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.