Belajar dari Kasus Nenek Sainah, Berikut Komentar Gus Ipul
Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf, belajar dari petugas Satpol PP Kota Serang yang merazia makanan di warung Nenek Saeni.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Surya, Neneng Uswatun Hasanah
SURYA.CO.ID, SURABAYA - Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf, belajar dari petugas Satpol PP Kota Serang yang merazia makanan di warung Nenek Saeni yang buka siang hari saat Ramadan.
Menurut pria yang akrab disapa Gus Ipul itu, masyarakat harus saling memahami satu dengan lain selama Ramadan. Tidak semua masyarakat melaksanakan ibadah puasa mengingat Indonesia terdiri dari berbagai agama.
"Umat Islam pun jika berhalangan diperbolehkan tidak berpuasa, sehingga mereka juga masih butuh makan di siang hari," ujar Gus Ipul usai talkshow "Jangan Ganggu Pancasila" di Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya, Minggu (12/6/2016).
Ia beruntung di Jawa Timur belum ada kejadian razia serupa meski terdengar aspirasi masyarakat mengenai penutupan warung makan di beberapa wilayah.
"Sebaiknya aspirasi tersebut disalurkan ke pihak terkait dan biarkan mereka yang bertindak. Memang ada beberapa daerah yang disarankan menutup warung makan di siang hari," lanjut Gus Ipul.
Ia mengakui memang tidak ada peraturan yang mengharuskan warung makan tutup di bulan Ramadan. Di sinilah kuncinya, saling pengertian dan menghormati sesama umat beragama untuk terwujudnya sikap toleran sesuai nilai-nilai Pancasila.
"Kita ingin menjaga dan menginspirasikan Pancasila ke dunia, tapi di bangsa kita sendiri kesadarannya masih kurang. Ini penting untuk terus dibangun agar membentuk tradisi juga," ungkap dia.