Lagi Ngepop, Belasan Wanita Ikut Workshop Melukis Gunakan Cat Air
Wajah Conny berkerut, serius memperhatikan bekas goresan kuas di atas kertas canson. Sesekali ia mencelupkan ujung kuas ke cat air di atas palet.
Penulis: Monica Felicitas
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Surya, Monica Felicitas
SURYACO,ID, SURABAUA - Wajah Conny berkerut, serius memperhatikan bekas goresan kuas di atas kertas canson. Sesekali ia mencelupkan ujung kuas ke cat air di atas palet.
”Lumayan susah, karena saya baru pertama melukis,” reaksi pelajar SMAK St Lous Surabaya sambil tertawa kecil melihat lukisannya belum berpola seperti diharapkan.
Conny satu dari belasan wanita muda yang gandrung mengikuti workshop melukis menggunakan cat air bertema Watercolor With @pikapoppin di ruang pertemuan lantai dua Midtown Hotel Surabaya, Minggu (12/6/2016).
Di sela liburan sekolah, Conny memilih menekuni seni lukis berbahan cat air di atas kertas canson. Sebagai pemula ia tak sabar menghasilkan lukisan bunga yang elok, kaya gradasi warna.
"Enggak semua orang bisa kayak begini, kalau bisa kayak begini unik. Mumpung liburan, ini buat hobi saja," cerita Conny kepada Surya (Tribun Network).
Yenny Kwan (35), penggagas workshop mengatakan kegiatan ini kali kelima.
"Khusus hari ini, karena watercolor lagi happening, terlihat banyaknya peserta yang antusias. Kami memang membatasi jumpah peserta hanya 12 agar pembelajaran konduksif," beber Yenny.
Watercolor merupakan teknik melukis menggunakan cat air, berbeda dengan cat minyak, misalnya.
"Pembelajaran kami lebih ke basic, mengenai gradasi transparan, dan terihat soft. Kali ini pembelajaran mengenai cara melukis bunga," jelas Yenny.
Yenny mengatakan, peserta diminta mengikuti teknik dasar membuat gradasi warna, kekurangannya tidak dapat mengeblock gambar.
"Kami di sini hanya mengajarkan mengenai basicnya saja. Karena tergerak dari beberapa teman-teman yang ingin membuka usaha, tapi tidak mempunyai skil. Untuk pengembangannya, para peserta dapat mengkreasikan sendiri," jelas dia.
Kebanyakan peserta terdiri dari pelajar dan pekerja harus merogoh kocek Rp 400 ribu, sudah dapat satu set cat air, palet dan brush, plus peralatan lengkap lainnya.
Hasil lukis cat air dapat digunakan sebagai sampul notebook, buku, dan lain sebagainya. Peserta dapat membawa pulang hasil lukisannya.
Dalam beberapa pekan ke depan, alumnus Universitas Kristen Petra ini akan menyelenggarakan workshop decoupage, yaitu menempel kertas di atas rotan.
"Enggak muluk-muluk, kami kasih teorinya, langsung praktik. Mereka akan dibimbing instruktur yang siap membantu peserta di masing-masing meja," papar Yenny.
Ia berharap para peserta workshop menguasai keterampilan baru dan membangkitan passion untuk mengembangkan usaha mereka masing-masing.