8 Ton Daging Sapi Ilegal di Rumah Prajurit TNI Terbongkar
Kopka TS dan istrinya pasrah tapi emosi, rumah dinas untuk penimbunan daging sapi ilegal ketahuan atasannya di Kodam Bukit Barisan.
Penulis: Array Anarcho
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Medan, Array A Argus
TRIBUN-MEDAN - Dari ruang tengah rumah Blok K-48 di Kompleks TNI Gaperta XII, Jalan HA Manaf Lubis, seorang pria dan wanitanya meluapkan emosi ke sejumlah wartawan.
Kopka TS, anggota Satuan Paldam I Bukit Barisan, dan istrinya V, tak menyangka Asisten Logistik Kasdam I Bukit Barisan, Kolonel Arm Anggoro Setiawan, bersama anak buahnya mengikutsertakan wartawan saat menggerebek rumah mereka, Senin (13/6/2016).
Istri Kopka TS ketahuan menimbun puluhan ton daging sapi ilegal asal India. Suami istri ini sempat sewot melihat petugas mencoba merangsek masuk ke dalam rumah.
Petugas TNI Kodam I Bukit Barisan mengeluarkan daging ilegal asal India dari sejumlah lemari pendingin di rumah dinas Kopka TS di Kompleks TNI Gaperta XII, Jalan HA Manaf Lubis, Medan, Senin (13/6/2016). TRIBUN MEDAN/ARRAY A ARGUS
"Tolonglah Pak! Kok ramai sekali ini? Jangan foto-fotolah Pak! Kenapa jadi kayak begini?" istri Kopka TS mendesak Kolonel Anggoro, disaksikan petugas dan wartawan.
Setelah suaminya gagal meyakinkan atasannya, giliran V maju menuju pintu rumah mengadang wartawan dan melarangnya masuk ke dalam rumah.
"Tolonglah Pak, jangan difoto suami saya. Nanti hancur kariernya gara-gara begini," V berteriak histeris sambil melangkah ke dapur tempat puluhan daging ilegal disimpan.
Ia berdalih bisnis daging sapi tak terkait dengan posisi suaminya sebagai prajurit TNI AD. Ia meyakinkan Kolonel Anggoro bahwa bisnis ini murni ia kelola bersama rekannya.
"Suami saya enggak tahu apa-apa pak. Tolonglah jangan difoto dia. Enggak ada terlibat dia," kata V terus memohon dan melindungi suaminya, Kopka TS.
Anggota Polisi Militer mengamankan rumah dinas Kopka TS yang digunakan sebagai tempat penimbunan daging sapi ilegal asal India, Senin (13/6/2016). Sekitar delapan ton daging sapi ilegal turut disita. TRIBUN MEDAN/ARRAY A ARGUS
Meski sempat diadang, Anggoro yang didampingi petugas Provost tetap merangsek masuk ke dalam rumah. Anggoro yang mengenakan seragam dinas memerintahkan anggotanya mengambil foto.
"Coba tolong didata dulu, berapa jumlahnya ini. Rekan-rekan (wartawan, red) sabar sebentar ya," perintah Kolonel Anggoro.
Sejenak kemudian Kolonel Anggoro memimpin penggerebekan dan mempersilakan wartawan mengambil gambar daginig sapi. Bahkan sang kolonel ikut masuk ke dalam dapur.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.