Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Melihat dari Dekat Masjid Anshar, Salah Satu Masjid Tua di Makassar yang Usianya Sudah 190 Tahun

Sekilas tak ada yang spesial dari masjid ini, namun siapa sangka masjid yang berdiri kokoh di antara toko-toko emas itu usianya sudah dua abad

Penulis: Fahrizal Syam
Editor: Sugiyarto
zoom-in Melihat dari Dekat Masjid Anshar, Salah Satu Masjid Tua di Makassar yang Usianya Sudah 190 Tahun
Tribun Timur/ Fahrizal Syam
Masjid Kampung Maloku, atau yang dikenal dengan dengan nama masjid Anshar, terletak di Jl Somba Opu, Kelurahan Maloku, Kecamatan Ujung Pandang, Makassar, yang sudah berusia 190 tahun 

Laporan Wartawan Tribun Timur Fahrizal Syam

TRIBUNNEWA.COM, MAKASSAR - Masjid Kampung Maloku, atau yang dikenal dengan dengan nama masjid Anshar, terletak di Jl Somba Opu, Kelurahan Maloku, Kecamatan Ujung Pandang, Makassar.

Sekilas tak ada yang spesial dari masjid ini, namun siapa sangka masjid yang berdiri kokoh di antara toko-toko emas di Jl Somba Opu ini rupanya sudah hampir berumur dua abad, tepatnya 190 tahun.

Masjid Anshar didirikan pada tahun 1826 di sebidang tanah yang diwakafkan oleh Alm Karaeng Tompo.

Pada awal pembangunannya, masjid Anshar hanya berupa musalla kecil yang luasnya sekitar 10x10 meter persegi.

Beberapa tiang yang kini berdiri di tengah masjid, menjadi penyangga awal berdirinya masjid tersebut.

Setelah masjid mengalami renovasi dan perluasan, tiang-tiang tersebut tetap dibiarkan berdiri kokoh di dalam masjid.

Berita Rekomendasi

Abdullah Yasin selaku Ketua Harian Masjid Anshar mengatakan, ada beberapa benda berumur ratusan tahun yang masih berada di dalam masjid dan hingga saat ini masih dipergunakan, salah satunya yaitu mimbar.

"Mimbarnya itu sudah ada sejak tahun 1327, bahkan mimbarnya itu lebih tua dari masjidnya sendiri," kata Abdullah Yasin, Minggu (19/6).

Yasin mengatakan mampu mengetahui umur mimbar tersebut karena di salah satu bagian mimbar terdapat ukiran yang menunjukkan umur mimbar tersebut.

Namun, kayu mimbar yang terbuat dari kayu Ternate tersebut, terpaksa dilapisi karena umurnya yang sudah sangat tua dan mulai lapuk.

"Umurnya ada terukir di salah satu sisi mimbar, tapi sekarang sudah dilapisi dengan papan, jadi ukirannya sudah tidak terlalu jelas," ungkap dia.

Yasin melanjutkan, sepengetahuannya masjid ini didirikan oleh Karaeng Tompo setelah kelahiran anaknya.

"Masjid itu seumur degan anak pendirinya, namanya Basse Masigi. Ketika anaknya lahir, dia juga membangun masjid," katanya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas