Peringatan Haul ke-46 Bung Karno di Borobudur Magelang Berlangsung Khitmad
Peringatan Haul ke-46 Bung Karno diselenggarakan oleh DPC PDI Perjuangan Kabupaten Magelang, Selasa (21/6/2016) malam
Editor: Sugiyarto
Laporan Reporter Tribun Jogja, Azka Ramadhan
TRIBUNNEWS.COM, MAGELANG - Peringatan Haul ke-46 Bung Karno diselenggarakan oleh DPC PDI Perjuangan Kabupaten Magelang, Selasa (21/6/2016) malam, di Dusun Sangen, Desa Candirejo, Kecamatan Borobudur.
Kegiatan tersebut berlangsung khusuk nan khidmat.
Hadir dalam kegiatan tersebut, seluruh ketua partai politik di Kabupaten Magelang.
Selain itu, hadir pula dari unsur NU, Muhammadiyah, TNI, Polri, dan organisasi kepemudaan dan mahasiswa.
Sedikitnya, ada 1500 warga yang hadir memadati kediaman ketua DPC PDIP Kabupaten Magelang, Sariyan Adi Yanto.
Dalam sambutannya, Sariyan menandaskan bahwa agenda haul Bung Karno ini dilangsungkan sebagai sarana untuk mengenang dan memotivasi diri dari perjuangan Bung Karno.
Ia berharap, melalui kegiatan ini, generasi muda dapat meresapi semangat sang pendiri bangsa.
"Bung Karno adalah seorang bapak bangsa dan dimiliki oleh semua golongan. Karena itu, dalam kegiatan ini, kami mengajak seluruh elemen untuk turut serta mengirim doa untuknya," tuturnya.
Para hadirin pun tampak mengikuti dengan seksama sesi pembacaan tahlil dan untaian tausiyah yang disampaikan oleh Ketua PC NU Kabupaten Magelang, KH Said Asrori.
Dalam ceramahnya, ia mengajak seluruh masyarakat agar menjadikan sikap dan perilaku Soekarno sebagai teladan.
"Apalagi, jasanya sangat besar bagi negara Indonesia. Satu, ia adalah salah seorang proklamator. Dua, Soekarno merupakan presiden pertama Indonesia. Dan yang ketiga, bersama para alim ulama serta tokoh masyarakat lain, ia turut andil membuat pondasi bangsa," ungkap Said.
Menurutnya, pondasi bangsa itu adalah Pancasila, dimana di dalamnya terdapat nilai-nilai ketuhanan, kerukunan antar umat beragama dan manusia, serta berkeadilan.
Namun, dewasa ini, deretan nilai tersebut semakin luntur di kalangan masyarakat Indonesia pada umumnya.
"Indonesia didirikan dari berbagai suku dan bangsa, supaya kita semua saling menghormati dan menghargai, serta mengajarkan keadilan," kata Said.
"Melalui peringatan Haul Bung Karno ini, diharapkan masyarakat dapat kembali pada semangat pancasila," pungkasnya. (*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.