KSOP Samarinda Pastikan Tujuh Warga Indonesia Disandera di Filipina
Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan Samarinda memastikan tujuh anak buah kapal TB Charles disandera orang tak dikenal di perairan Filipina.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Christoper Desmawangga
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan Samarinda memastikan tujuh anak buah kapal TB Charles disandera orang tak dikenal di perairan Filipina.
"Memang benar ada penyanderaan ABK TB Charles. Saat ini masih diselidiki lebih lanjut oleh kepolisian maupun TNI," ujar Kepala KSOP Samarinda, Kolonel Laut Yus Kusmany, Kamis (23/6/2016).
Sebanyak tujuh ABK TB Charles disandera sementara enam lainnya dibiarkan melanjutkan pelayaran. Dalam waktu kurang lebih 30 jam lagi, TB Charles akan sandar di Pelabuhan Samarinda.
"Info penyanderaan kami peroleh dari salah satu ABK atas nama Syaril yang saat ini tengah berada di kapal. Komunikasi terakhir kami lakukan sekitar pukul 10.20 Wita, tadi pagi. Posisi terakhir kapal saat ini berada di sekitar Tanjung Mangjaliat," beber Kusmany.
Kelompok bersenjata Abu Sayyaf dikabarkan kembali menyandera warga negara Indonesia. Mereka yang disandera adalah warga Samarinda.
TB Charles merupakan kapal di bawah naungan PT PP Rusianto Bersaudara yang telah berlayar dari perairan Samarinda sejak 4 Juni dan direncanakan kembali ke Samarinda pada 27 Juni.
Kelompok Abu Sayyaf meminta tebusan senilai 20 juta ringgit jika ingin tujuh sandera dibebaskan. Kabar penyanderaan dituturkan Dian Megawati Ahmad (33), istri ABK Ismail pada Rabu (22/6/2016).