Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Masjid Al Barokah di Bogor, Tetap Kokoh di Seabad Lebih Usianya

"Waktu itu warga di sini kalau mau shalat Jumat harus menempuh perjalanan jauh. Warga kemudian bergotong rotong mendirikan masjid ini."

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Masjid Al Barokah di Bogor, Tetap Kokoh di Seabad Lebih Usianya
TRIBUNNEWS BOGOR
Masjid Jami Al Barokah 

TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Bagi warga Kabupaten Bogor khususnya yang berdoomisili di wilayah Cibinong, pasti sudah tidak asing dengan Masjid Jami' Al Barokah.

Yang istimewa dari masjid ini yang berlokasi di Jalan Raya Cikaret, Kelurahan Harapan Jaya, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, ini adalah usianya yang  sudah lebih dari satu abad.

M Ilyas (58), marbot di Masjid Jami Al Barokah, mengatakan, inisiatif pendirian masjid tersebut bermula dari keluhan warga sulitnya mendirikan shalat berjamaah karena jauhnya lokasi masjid dari pemukiman mereka.

"Waktu itu warga di sini kalau mau shalat Jumat harus menempuh perjalanan jauh. Warga kemudian bergotong rotong mendirikan masjid ini," ujarnya.

Warga bersama-sama mencari pasir dan batu di Kali Ciliwung dengan berjalan kaki. "Dulu itu belum ada semen, jadi saat itu nempelin batanya pakai kapur dan bata merah yang ditumbuk halus," kata dia.

Awalnya, konstruksi masjid ini dibangun dari kayu kelapa dan kemudian dibangun mengunakan batu bata.

"Usia masjid ini sudah lebih dari seratus tahun karena berdirinya sejak zaman kakek buyut saya," ungkapnya.

Berita Rekomendasi

Sejak pertama dibangun, masjid ini sudah beberapa kali mengalami pemugaran.

Masjid dengan luas total sekitar 3.300 meter itu kini nampak kokoh dan megah dengan menara setinggi 18 meter dan kubahnya yang berukuran sangat besar.

Masjid Jami' Al Barokah terdiri dari dua lantai.

Saat kita memasuki ruangan utama masjid ini terlihat kemegahan area dalamnya dengan dinding kubah yang dilukis menyerupai seperti langit dan awan berwarna biru muda dan putih.

Di sekitar masjid juga terdapat beberapa makam warga yang dulunya adalah pemilik lahan dan kemudian mewakafkan lahannya untuk pendirian masjid ini.

"Alhamdulillah, kalau sekarang kami tinggal merawat dan memakmurkan masjid ini. Karena kalau dilihat dari perjuangan jaman kakek buyut saya dulu rasanya sangat berat sekali perjuangan agar masjid ini bisa berdiri," tambahnya.

Menjelang 10 hari terakhir Ramadhan biasanya banyak warga yang datang dari sekitar Cibinong maupun luar Cibinong untuk itikaf di masjid.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas