Cerpenis Hamsad Rangkuti Terbaring Tak Berdaya di Rumah Sakit
Cerpenis Hamsad Rangkuti jatuh sakit, terbaring tak berdaya. Ia mengalami penyumbatan pembuluh darah di otak.
Editor: Y Gustaman

Perempuan bernama asli Nur Winda Sari ini menuturkan, selama hidupnya, Hamsad menulis tanpa mengenal waktu. Sekali waktu, saking larutnya berimajinasi usai menulis, tanpa sadar Hamsad mengguyurkan air panas untuk mandi.
"Saya siapkan air panas untuk dia mandi. Dia pikir udah dicampur air dingin. Diguyurnya saja langsung. Itulah dia kalau sudah asyik berkhayal. Makan pun enggak dipikirkannya lagi. Tengah malam orang sudah pada tidur, dia masih nulis. Kadang terpaksa saya suapin dia sambil menulis," kata dia.
Menjadi istri dari seorang pengarang yang penghasilannya tak pasti, Nur mengakui awal kehidupan rumah tangganya dengan Hamsad sangat memprihatinkan.
Berbekal ketabahan dan cintanya yang besar, perlahan kesusahan ekonomi itu berakhir.
"Mengalir saja kayak air. Kami malah sudah jalan-jalan ke luar negeri. Sudah 13 negara kami kunjungi. Ke Manchester pun pernah," ingat Nur.
Sayangnya, bakat menulis Hamsad tak menurun kepada anak-anaknya. Dari empat anaknya, tak satupun terjun di dunia sastra.
"Begitulah, anak pertama saya sempat menulis, tapi berhenti. Dia enggak pede. Dia takut tidak lebih hebat dari bapaknya. Yah, mudah-mudahan cucunya nanti ada yang meneruskan," Nur berharap.