Cerita Pedagang yang Mendulang Rupiah dari Kemacetan di Jalan Tol Cipali
Kemacetan, bagi para penjaja makanan dan minuman di Tol Cipali menjadi waktu untuk meraup rupiah.
Penulis: Valdy Arief
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Valdy Arief
TRIBUNNEWS.COM, PALIMANAN - Kemacetan yang terjadi di jalan tol menjadi waktu paling menjengkelkan bagi penggunanya.
Namun, kemacetan justru mendatangkan rezeki bagi para penjual makanan dan minuman di pinggir jalan.
Seperti penjual makanan dan minuman di Jalan Tol Cipali.
Kemacetan, bagi para penjaja makanan dan minuman di Tol Cipali menjadi waktu untuk meraup rupiah.
Kusno di antaranya. Laki-laki yang mengaku berusia 30 tahun ini kesehariannya bekerja sebagai buruh tani.
Ketika musim mudik tiba, Kusno tidak mau menyia-nyiakan kesempatan untuk mendulang rupiah.
Bermodal ember berisi minuman dalam kemasan yang diisi bongkahan es, dia menjajakan barang dagangannya ke setiap mobil di dekat Gerbang Tol Palimanan.
Pekerjaan musiman itu, baru digeluti Kusno dalam dua tahun ini.
"Sejak ada Jalan Tol Cipali ini baru saya jualan minuman, sebelumnya tani saja," katanya, Minggu (3/7/2016).
Pada musim mudik tahun ini, bapak dua anak ini baru mulai berjualan dua pekan menjelang Idul Fitri.
Sedangkan peningkatan penjualan karena kemacetan baru dia rasakan pada hari kelima sebelum berakhirnya Ramadan.
"Kalau nggak macet, jarang ada yang beli minuman di pinggir jalan. Kalau sudah macet dan cuaca panas bisa sampai habis dagangan," kata Kusno.
Mengenai keuntungan, dia tidak mau menjelaskan secara detil.