Ratusan Pemudik Memaksa Masuk Feri Meski Tak Punya Tiket
Darwis (61), petani asal Penajam Pasir Utara, mengatakan, dia memaksa masuk karena loket tak lagi menjual tiket sejak beberapa hari lalu.
Editor: Wahid Nurdin
Dia menyaksikan sendiri ada penumpang antre satu minggu hingga kehabisan uang, tetapi tidak juga mendapat tiket. Dia melihat juga kalau semua dibatasi, baik jumlah penumpang, maupun kendaraan yang diangkut. Akibatnya, penumpang, mobil dan truk terus menumpuk.
“13 tahun bekerja di sini, baru kali ini kacau sekali. Mereka yang naik sekarang ini adalah penumpang yang tidak bisa menunggu lagi beli tiket. Soalnya hari ini kesempatan terakhir sampai tujuan sebelum Lebaran,” kata Anwar.
KMP Satria Pratama sendiri telah sandar pada jam pukul 14.00. Kapal rencananya berangkat pukul 20.00 dan biasanya tiba pukul 13.00 di hari berikutnya. Kapal masih menunggu turunnya izin keberangkatan dengan kondisi penumpang melebihi batas ini.
Sementara itu, ratusan calon penumpang telah menunggu lama di pelabuhan. Meski tidak mendapat tiket, mereka tetap memaksa masuk. Akibatnya, kendaraan tertahan di luar kapal. Kondisi ini memaksa aparat kepolisian dan TNI pun turun tangan sambil berjaga-jaga.
“Semua tergantung kantor syahbandar memberi izin (berlayar) atau tidak. Soalnya overload,” kata Zabir, staf Kantor Pelabuhan Penyeberangan Karingau Balikpapan, Direktorat Jenderal Perhubungan, Kementerian Perhubungan.(*)
Kontributor Balikpapan, Dani Julius Zebua