Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Salat Id Diwarnai Salah Arah Kiblat, Jamaah Malah Menghadap ke Masjid Agung Malang

Nah, di sinilah keraguan jamaah itu tiba. Mereka kebingungan dalam menentukan arah kiblat.

Editor: Wahid Nurdin
zoom-in Salat Id Diwarnai Salah Arah Kiblat, Jamaah Malah Menghadap ke Masjid Agung Malang
Surya/David Yohanes
Jamaah Salat Id di Masjid Agung Kota Malang 

Laporan wartawan Surya, David Yohanes

TRIBUNNEWS.COM, KLOJEN - Ribuan jamaah melakukan Salat Idul Fitri di Masjid Agung Malang, Rabu (6/7/2016) Pagi.

Jumlah itu tentu saja sangat besar dan masjid tak mampu menampung seluruh Jamaah.

Yang tak kebagian tempat dalam masjid, lalu melakukan salat nyaris di bawah jembatan penyeberangan Kayu Tangan di sisi utara masjid.

Mereka berdiri mengikuti lekuk jalan yang melengkung. Nah, di sinilah keraguan jamaah itu tiba. Mereka kebingungan dalam menentukan arah kiblat.

"Coba dicek di kompas. Banyak jamaah yang mengikuti lekukan jalan," ucap Kasat Lantas Polres Malang Kota, AKP David Triyo Prasojo di tengah jamaah.

Setelah dites dengan kompas, ternyata arah kiblat jamaah di depan Pertokoan Kayu Tangan yang dipergunakan jamaah salah.

Berita Rekomendasi

Mereka saat itu menghadap masjid, bukan ke arah kiblat.

Petugas dari Masjid Agung berulang kali juga mengingatkan agar jamaah membenarkan arah kiblat, namun ya tetap saja, para jamaah banyak yang mengabaikan.

Kumpul Keluarga
Sementara, Wali Kota Malang, Muhammad Anton yang biasa dipanggil Abah Anton yang melaksanaan Salat Idul Fitri di Masjid Agung Jami Kota Malang menekankan solidaritas dan gotong royong dalam sambutannya.

"Kita harus berpegang teguh pada jalan Allah, jangan tercerai berai. Yang kaya mengasihi yang miskin, yang berdaya menolong yang tidak berdaya," ucap Anton.

Menurut Anton, semangat gotong royong selayaknya menjadi perubahan nyata umat Islam, sebagai bagian kemenangan usai puasa Ramadhan.


"Jika kita hidup gotong royong, yakinlah, ridho Allah akan menyertai umatnya," sambung Anton.

Selain itu, Anton juga mengingatkan pentingnya ketahanan moral yang diawali dari keluarga.

Karena itu, momentum Idul Fitri diharapkan menjadi awal dimulainya gerakan ketahanan moral keluarga.

"Awali dengan sholat jamaah tepat waktu. Jadikan waktu Maghrib sebagai waktu yang berharga bagi keluarga untuk berkumpul," ucapnya.

Di akhir sambutan, Anton mengajak jamaah memaknai kemenangan Idul Fitri. "Mari rayakan kemenangan ini dengan ucapan syukur. Dan jadikan diri kita pribadi yang sukses dari sisi iman dan takwa," tandas Anton.(*)

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas