Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Lokasi Temuan Batu Berbentuk Bidak Catur Raksasa Angker

“Ceritanya di kawasan itu memang angker. Kerap terdengar suara-suara aneh kalau malam hari seperti orang menatah batu," ujar Andri.

Penulis: Teuku Muhammad Guci Syaifudin
Editor: Y Gustaman
zoom-in Lokasi Temuan Batu Berbentuk Bidak Catur Raksasa Angker
ISTIMEWA/DOKUMENTASI ANDRI JUNADI KETUA KARANG TARUNA GIRIMUKTI
Batu unik menyerupai bidak catur ditemukan di Kampung Oclang, Desa Girimukti, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi. Batu itu disebut-sebut sebagai artefak zaman megalitikum. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar Teuku Muh Guci S

TRIBUNNEWS.COM, SUKABUMI – Tak satu pun warga Desa Girimukti mengetahui asal keberadaan dan sejarah batu unik serupa bidak catur raksasa. Batu tersebut diperkirakan berusia lebih tua dari 500 sebelum Masehi.

Ketua Karang Taruna Desa Girimukti, Andri Junadi, mengaku sempat mencari tahu sejarah batu tersebut ke masyarakat sekitar. Namun tak ada satupun warga yang mengetahui sejarah keberadaan batu unik tersebut.

“Ceritanya di kawasan itu memang angker. Kerap terdengar suara-suara aneh kalau malam hari seperti orang menatah batu. kalau mengacu sejarah belum ada informasi,” ujar Andri kepada Tribun Jabar melalui sambungan telepon, Minggu (10/7/2016).

Perlu kepastian usia batu tersebut untuk mengetahui sejarah peradaban di sekitar penemuan batu menyerupai bidak catur raksasa tersebut. Ia pun meyakini di kawasan tersebut sudah terdapat kehidupan dengan adanya temuan tersebut.

“Sekilas cerita ada kehidupan karena ada batu kampak juga yang terkubur,” kata Andri.

Warga berharap pemerintah bisa mengungkap sejarah batu unik tersebut. Jika memang terbukti peninggalan pra sejarah, maka ada peradaban apa di sekitar lokasi penemuan tersebut. Selain itu, warga berharap keberadaan batu unik itu bisa mengenalkan Desa Girimukti sebagai tujuan wisata sejarah.

Berita Rekomendasi

“Desa Girimukti ini sudah menjadi kawasan wisata karena masuk kawasan Geopark Ciletuh. Kalau untuk puncak darma yang merupakan ikon Ciletuh itu jaraknya juga cuman 1-2 kilometer. Artinya keberadaan batu untik itu bisa melengkapi Geopark Ciletuh,” kata Andri.

Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas