Bobot Arya Permana Berkurang Tiga Kilogram Selama Empat Hari
Selama empat hari dirawat di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung, bobot Arya Permana (10) semula 190 kilogram telah menyusut tiga kilogram.
Penulis: Teuku Muhammad Guci Syaifudin
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Jabar Teuku Muh Guci S
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG – Sudah empat hari Arya Permana (10), bocah asal Karawang, menjalani perawatan di Rumah Sakit Hasan Sadikin Kota Bandung.
Pertama masuk bobot bocah tersebut mencapai 190 kilogram. Selama empat hari menjalani program tim dokter RSHS, seperti pola makan dan terapi, sehingga beratnya menyusut.
Sekretaris tim dokter yang menangani Arya, dr Novina Andriana SP.A, Mkes, mengatakan kondisi Arya secara umum sangat baik selama dirawat di RSHS. Ia mengklaim berat badan Arya turun sekitar tiga kilogram.
“Terakhir atau kemarin beratnya turun sekitar 1,2 kilogram,” ujar Novina.
Arya menjalani pengurangan porsi makan sesuai program yang telah ditentukan tim dokter. Arya juga mengikuti kegiatan fisik yang telah direncanakan tim dokter.
“Anaknya aktif mulai jalan-jalan dan olah raga juga mau,” kata Novina.
Selama menjalani program Arya tidak berpuasa dan tidak mengikuti diet ketat. Ia mendapat porsi makanan seimbang dan aktif bergerak.
“Kami sekarang masih menelusuri penyebab obesitas Arya,” kata Novina.
Arya mengalami obesitas disebabkan faktor primer karena over makanan atau faktor sekunder akibat pengaru genetik, hormonal atau hal lainnya. Tim sudah melakukan beberapa pemeriksaan untuk mencari penyebab kegemukan Arya.
“Sudah kami lakukan dan belum ada hasil sehingga belum bisa menerangkan. Untuk arah genetik dan hormonal sedang kami telusuri,” kata Novina.
Terkait adanya riwayat penggunaan obat penambah nafsu makan ketika Arya masih kecil, Novina mengklaim tidak ada. Sebab, penggunaan obat itu harus rutin.
Tim tengah membuat program agar istirahat Arya bisa terkendali dan normal. Sebab Arya masih kurang istirahat selama dirawat di RSHS.
“Arya harus tetap tidur malam. Sekarang Arya masih tidur pagi dan siang hari. Harus dikembalikan tidur malam dan pagi-pagi beraktivitas. Tadi malam saja tidurnya cuma dua jam,” kata Novina.