Bocah Obesitas Asal Karawang Rangking Satu di Sekolah dan Jadi Panutan Teman-temannya
Arya Permana memiliki berat Rp 190 kilogram dikenal pintar. Ia rangking satu di sekolahnya dan jadi panutan untuk teman-temannya.
Penulis: Teuku Muhammad Guci Syaifudin
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Teuku Muh Guci S
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG – Dinas Pendidikan Jawa Barat mengobservasi kepintaran Arya Permana (10), pasien obesitas yang dirawat di Rumah Sakit Hasan Sadikin.
Saat mengunjungi Arya pada Kamis (14/7/2016), empat pegawai Disdik Jabar melakukan wawancara terhadap orangtua Arya terkait pendidikan yang telah ditempuh anaknya selama ini.
Kepala Seksi Kurikulum dan Kesiswaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus Disdik Jabar, Esther Miori Dewayani, menyatakan secara umum kondisi pendidikan Arya tidak bermasalah. Ia menyebut Arya memiliki tingkat intelektual tinggi.
“Kami dari pagi wawancara dan banyak bercengkrama, mengobrol, dan ketika main games juga bagus sekali. Dia mengerti tentang hukum. Dia mengancam bapaknya ingin sekolah dan segera pulang,” ujar Esther kepada wartawan.
Arya bahkan tahu pada 18 Juli 2016 merupakan hari pertama masuk sekolah. Sehingga ia ingin segera pulang dan kembali masuk sekolah. Arya tak segan menuntut orangtuanya menandatangani surat bermaterai agar kembali menyekolahkannya.
“Jika tidak sekolah didenda Rp 1 miliar. Dari situ anak ini cerdas dan mengerti kekuatan hukum. Dia ingin bangkit dan ingin tetap sekolah,” beber Esther.
Selain cerdas, Arya merupakan panutan teman-temannya lantaran kerap mendapatkan rangking satu. Hampir setiap hari teman-temannya datang untuk belajar bersama.
“Makanya kami punya tugas yang utama, memenuhi atau pemenuhan hak pendidikan yang tidak boleh terputus. Apapun caranya,” ujar Esther.