Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Fatma, Sarjana yang Mengajar di Perkampungan Hutan Pinus

Di daerah pinggiran Banyuwangi terdapat sebuah perkampungan kecil di tengah rimba pinus. Masyarakat mengenalnya dengan Kampung "Baung".

Editor: Y Gustaman
zoom-in Fatma, Sarjana yang Mengajar di Perkampungan Hutan Pinus
Surya/Haorrahman
Fatma (berjilbab) berfoto bersama guru-guru dan murid SD Negeri 8 Barurejo yang berada di hutan pinus, Banyuwangi. Lokasinya sangat terpencil. 

Laporan Wartawan Surya, Haorrahman

SURYA.CO.ID, BANYUWANGI - Di daerah pinggiran Banyuwangi terdapat sebuah perkampungan kecil di tengah rimba pinus. Masyarakat mengenalnya dengan Kampung "Baung".

Di perkampungan itu terdapat seorang sarjana yang mengabdi untuk mengajar. Dia adalah Fatmawati Nadlirah, sarjana yang ikut program Banyuwangi Mengajar.

“Orang-orang biasanya menyebut tempat itu kampung ‘Baung’. Mungkin karena banyak anjing hutannya,” kata Fatma kepada Surya.

Baung bermakna adalah anjing. Secara administratif, Kampung Baung terletak di perkampungan Dusun Sumberurip, Barurejo, Kecamatan Siliragung.

Menuju Kampung Baung harus menempuh perjalanan 12 kilometer dari Dusun Sumberurip, melewati hutan terlebih dahulu. Bisa dibilang kampung itu tertutup. Tak ada sinyal telekomunikasi di sana.

“Jangan berharap ada sinyal telekomunikasi di sini. Akses ke sana juga penuh tantangan. Harus melewati hutan pinus dulu," ujar Fatma.

Berita Rekomendasi

Di kampung tersebut tidak boleh ada rumah permanen. Ini karena berada di bawah kawasan Perhutani yang memiliki regulasi khusus. Tidak boleh ada pembangunan fisik secara masif, karena semuanya aset Perhutani. Warga hanya boleh membangun rumah dari bilah-bilah kayu dengan beralaskan semen.

“Di Baung tidak boleh bangun gedung. Yang boleh hanya gedung untuk tempat ibadah dan sarana pendidikan,” kata mantan aktivis IPPNU Banyuwangi ini.

Pemkab Banyuwangi sengaja tidak melakukan pembangunan fisik. Di sini mengedepankan pembangunan sumber daya manusia.

Melalui program Banyuwangi Mengajar itu, Pemkab Banyuwangi mengirimkan sarjana-sarjana terbaiknya untuk mengabdikan diri, mengajar, dan memberi motivasi kepada anak-anak di desa-desa terpencil itu.

Fatma sendiri merupakan lulusan Insitut Agama Islam Ibrahimy Banyuwangi. Perempuan berusia 27 tahun tersebut telah lebih dua tahun mengabdi untuk mengajar di kampung itu. Fatma mengajar di SD Negeri 8 Barurejo.

“Saya ikut Banyuwangi Mengajar mulai tahun pertama sampai sekarang,” kata gadis asal Desa Dasri, Tegalsari itu.

Awalnya Fatma sempat ditawari untuk tinggal di rumah kepala desa. Namun, dia menolak karena tidak tinggal di kampung tempat ia mengajar.

Halaman
12
Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas