Ini Bahayanya Balon Udara Ketika Berdekatan Dengan Pesawat
Lanud Adi Sucipto Yogyakarta mengingatkan masyarakat untuk jangan menerbangkan balon udara karena membahayakan penerbangan.
Editor: Sugiyarto
Laporan Reporter Tribun Jogja, Khaerur Reza
TRIBUNNEWS.COM, SLEMAN - Lanud Adi Sucipto Yogyakarta mengingatkan masyarakat untuk jangan menerbangkan balon udara karena membahayakan penerbangan.
Danlanud Adi Sucipto Yogyakarta Marsma Imran Baidirus Jumat (15/7/2016) mengatakan sekitar 50 balon udara ditemukan di kawasan udara Jateng DIY selama masa lebaran.
Balon udara yang dibuat dengan bahan sederhana tersebut sangat berbahaya bagi penerbangan karena bisa merusak mesin apabila masuk ke turbin.
"Jika balon menutupi bagian depan pesawat maka bisa menutupi pandangan pilot. Selain itu pitot static yang digunakan untuk mengukur ketinggian dan kecepatan pesawat bisa tertutupi sehingga pesawat tak bisa mengukur udara statis dan dinamis," jelasnya.
Pesawat menurutnya tidak bisa langsung banting kemudi begitu saja seperti kendaraan darat sehingga resiko balon menutupi pandangan cukup tinggi.
Selain itu jika balon terkena engine atau mesin pesawat dan balon terhisap masik ke mesin maka akan berakibat sangat fatal yakni akan mati, terbakar dan meledak.
Beberapa kejadian terkait mesin pesawat yang meledak akibat menghisap barang asing menurut Danlanud sempat beberapa kali terjadi sehingga hal tersebut menjadi sangat berbahaya.
Selanjutnya kalau balon udara tersangkut di sayap dan ekor maka pesawat akan kehilangan kendali, hal ini dikarenakan kendali pesawat berada di ekor dan sayap.
"Kalau menyangkut maka pesawat tak bisa dikontrol," terang Danlanud.
Selama ini pihak Danlanud dan pihak terkait yang lain seperti Airnav terus mensosialisasikan bahayanya dampak penerbangan balon bagi keselamatan penerbangan. (*)