Penjual Meja dan Kursi Raup Untung Besar Jelang Tahun Ajaran Baru Sekolah
Jelang tahun ajaran baru sekolah, omzet toko furnitur meningkat tajam karena menerima banyak pesanan pembuatan kursi dan meja untuk sekolah.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mumu Mujahidin
TRIBUNNEWS.COM, CILILIN - Memasuki tahun ajaran baru, tak hanya pedagang toko seragam sekolah dan buku tulis yang meraup untung tapi juga pemilik toko furnitur.
Toko furnitur Setia Asih di Kampung Cinangsi RT 4/2 Desa Karangtanjung, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat, misalnya. Banyak sekolah dari tingkat PAUD, SD, SMP dan SMA memesan kursi dan bangku sekolah.
"Hari ini saja baru mengirim ke salah satu SD di Padalarang, dan sekarang lagi mengerjalan buat PAUD belum beres," ujar Tita Rosita (43), pemilik toko furnitur.
Rita kebanjiran pesanan kursi dan meja sekolah sejak awal Ramadan. Sejumlah sekolah sudah mulai memesan jauh-jauh hari agar dapat digunakan di tahun ajaran baru pada Senin (18/7/2016).
"Ada yang memesan sebulan sebelumnya kalau banyak, kalau sedikit bisa dua minggu atau seminggu juga bisa," beber dia.
Memasuki tahun ajaran baru omzet toko furnitur Setia Asih naik mencapai 80 persen. Berbeda di hari-hari biasa, pesenan hanya berupa pintu dan kusen bangunan saja.
"Yang pesan kursi dan bangku juga ada cuma sedikit hanya satu dua itu pun tidak banyak. Kalau sekarang yang pesen banyak bisa mencapai 20 set sampai 50 set sekali pesan," cerita Tita.
Satu set kursi dan bangku (dua kursi dan satu meja) dibanderol Rp 280 ribu sampai Rp 300 ribu. Sementara satu kursi dan satu meja dibanderol Rp 180 ribu hingga Rp 200 ribu.
"Kalau pelanggan kami kasih harga murah sementara untuk pembeli biasa mungkin bisa lebih mahal," sambung dia.
Beberapa pembeli kursi dan meja berasal dari Bandung, Cimahi, Lembang, Padalarang, Gununghalu dan Cililin. Tita juga memiliki pelanggan dari Cikarang, Bekasi.