IPB dan Perhimpunan Herpetologi Indonesia Adakan Festival Amfibi dan Reptil Kita
Program Amfibi dan Reptil Kita diisi pelatihan, pendidikan konservasi melalui Festival ARK, pengamatan amfibi dan reptil di malam hari
Penulis: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Banyak orang lebih mengenal orangutan, gajah, harimau dan badak saat bicara tentang satwa liar asli Indonesia padahal banyak satwa lain yang unik selain jenis itu.
Tahukah anda bahwa ada katak di Indonesia yang tidak memiliki paru-paru, atau katak yang melahirkan berudu?
Ada reptil yang yang hidupnya hampir selalu di air, namun ada yang di dalam tanah atau melata di atas pohon.
Saat ini Indonesia memiliki hampir 400 jenis amfibi dan lebih dari 750 jenis reptil.
Jumlah spesies ini terus meningkat seiring dengan banyaknya penelitian di bidang herpetologi walaupun banyak jenis yang juga terancam keberadaannya karena perubahan habitat dan perburuan untuk perdagangan ilegal.
Untuk mengenalkan dan meningkatkan pemahaman atas kehidupan amfibi dan reptil di Indonesia, Fakultas Kehutanan IPB dan Perhimpunan Herpetologi Indonesia akan memperkenalkan Amfibi dan Reptil Indonesia melalui kampanye program ARK.
ARK adalah program “Amfibi dan Reptil Kita” yang digagas oleh Fakultas Kehutanan IPB dan Perhimpunan Herpetologi Indonesia (PHI) dengan dukungan dari National Geographic Foundation.
"Sebagai kegiatan awal, ARK fokus pada pendidikan konservasi amfibi dan reptil di Jawa dan Bali," kata Amir Hamidy dari Perhimpunan Herpetologi Indonesia (PHI), Senin (18/7/2016).
Di tahun 2016 ini ARK akan hadir di tiga propinsi yaitu Jawa Barat, Yogyakarta dan Bali.
Program ARK ini terdiri berbagai kegiatan antara lain pelatihan, pendidikan konservasi melalui Festival ARK, pengamatan amfibi dan reptil di malam hari bersama komunitas dan ARK bioblitz tahun 2017.
Mirza D Kusrini mengatakan, pelatihan pengenalan dan metode pengamatan Herpetofauna 2016 merupakan bagian dari program citizen science monitoring amfibi dan reptil di Jawa dan Bali.
"Fokus dari pelatihan ini adalah melatih peserta cara mengidentifikasi jenis amfibi dan reptil - terutama yang ditemukan di Jawa dan Bali, metode standard dan prosedur pengamatan herpetofauna, serta penanganan terhadap gigitan ular," kata Mirza.
Sebagai tambahan, peserta akan dikenalkan dengan keanekaragaman herpetofauna di Indonesia, masalah dan tantangan konservasi herpetofauna serta cara menganalis data lapang.
Untuk kegiatan Pelatihan sesi Jawa Barat akan dilaksanakan di Fakultas Kehutanan IPB dan Pusat Pendidikan Konservasi Alam Bodogol, Taman Nasional Gunung Gede Pangrango pada tanggal 18-21 Juli 2016.
"Sedangkan kegiatan di Bali (bekerjasama dengan Universitas Udayana) akan dilaksanakan pada akhir September 2016 dan di Yogyakarta (bekerja sama dengan Universitas Gadjah Mada) pada akhir November 2016," katanya.
Festival ARK di Bogor akan diadakan di Museum Zoologi, Kebun Raya Bogor pada hari Sabtu, 23 Juli 2016 jam 10.00-16.30 dengan acara pameran foto, pameran komunitas dan temu wicara. Cara ini terbuka untuk umum, walaupun peserta harus membeli tiket masuk Kebun Raya Bogor.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.