Staf Kecamatan Tepergok Potong Dana Desa, Ini Reaksi Pejabat Pemkab Bangkalan
Bapemas-Pemdes) Ismet Efendi terkejut ketika mendengar kabar staf Kantor Kecamatan Tanjung Bumi, MP (50), terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT)
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, BANGKALAN - Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (Bapemas-Pemdes) Ismet Efendi terkejut ketika mendengar kabar staf Kantor Kecamatan Tanjung Bumi, MP (50), terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) pemotongan Dana Desa Tahap I di Bank Jatim Kas Tanjung Bumi pada Senin (18/7/2016).
"Ngapain staf kecamatan ada di Bank Jatim saat pencairan Dana Desa?" ungkap Ismet ketika ditemui di ruang kerjanya, Selasa (19/7/2016).
Menurutnya, pencairan Dana Desa Tahap I dilakukan oleh Bendahara Pemdes.
Sementara pihak kecamatan hanya sebatas meneruskan pengajukan dari desa untuk disampaikan ke pihak Bapemas-Pemdes.
"Barulah kami yang meneruskan ke BPKAD (Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah) Kabupaten. Nantinya, Kas Daerah yang mentransfer ke masing-masing rekening desa (pemdes)," terangnya.
Ia menjelaskan, pencairan Dana Desa Tahap I memang dilakukan pada bulan Juli untuk belanja bantuan keuangan desa.
Sementara pencairan tahap II, jika mengacu pada tahun lalu, dilakukan pada bulan Oktober setelah ada laporan pertangung jawaban atas penggunaan dana desa tahap I.
"Rata-rata dana desa itu sebesar Rp 600 juta hingga Rp 700 juta. Tergantung tingkat kemiskinan, jumlah penduduk, dan tingkat wilayah," pungkasnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Bangkalan Ir Mondir A Rofii ketika ditemui usai mengikuti Rapat Evaluasi Pengamanan Lebaran 2016 di mapolres menyatakan, OTT tersebut harus ditindak lanjuti sesuai aturan dan undan-undang yang berlaku.
"Saya kira itu langkah bagus dari kepolisian, harus didukung dalam rangka meminimalisir praktek-praktek korupsi," katanya.
Ia berharap, OTT yang dilakukan Polres Bangkalan bisa memberikan efek jera kepada para aparat (pemerintahan) untuk lebih berhati-hati dalam mengelola keuangan negara.
"Pembinaan pasti akan terus kami lakukan. Agar kejadian serupa tidak kembali terulang di masa-masa mendatang," pungkasnya.