Kisah Kompol Supriadi: Pilot Andalan Untuk Misi Kemanusiaan, Termasuk Angkut Jenazah Teroris Santoso
Kompol Supriadi bukanlah pilot sembarangan. Dia tercatat sudah terlibat dalam berbagai operasi kemanusiaan di Indonesia.
Penulis: Fahrizal Syam
Editor: Wahid Nurdin
Laporan Wartawan Tribun Timur, Fahrizal Syam
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Pimpinan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Abu Wardah alias Santoso akhirnya tewas dalam kontak senjata yang terjadi di pegunungan Poso Pesisir Utara, Senin (18/7/2016).
Santoso tewas di tangan tim Alfa 29 dari Batalion Infanteri (Yonif) 515 Kostrad dalam aksi baku tembak di titik koordinat UTM : 20.27_6511.
Jenazah Santoso dan rekannya yang tewas kemudian diangkut menuju ke Palu dengan menggunakan helikopter milik Polri.
Namun tahukan Anda siapa pilot yang bertugas mengangkut jenazah tersebut? Rupanya sang pilot adalah seorang polisi asal Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan.
Dialah Kompol Supriadi Talitti, anggota Direktorat Polisi Udara Baharkam Polri. Dia bersama kopilotnya Kompol Sugiarto mengangkut jenazah Santoso dari Poso menuju Palu dengan menggunakan Helikopter Dauphin AS 365 N3, registrasi P-3101.
Kompol Supriadi bukanlah pilot sembarangan. Dia tercatat sudah terlibat dalam berbagai operasi kemanusiaan di Indonesia.
Beberapa di antaranya adalah Operasi Gerakan Aceh Merdeka (GAM) di Aceh, evakuasi Adam Air di Mamuju, evakuasi Air Asia di Kalimantan, Aviastar di Luwu, Evakuasi KM Marina yang tenggelam di Teluk Bone, serta yang terbaru mengangkut jenazah Santoso di Poso.
Kompol Supriadi lahir di Salukalobe, 09 Desember 1977. Ia lulus SMP di Pekabata, Kabupaten Pinrang pada tahun 1996. Supriadi kemudian menempuh pendidikan sekolah penerbang pada tahun 1999-2002.
Pria yang menetap di Kesatrian Polisi Udara, Pondok Cabe Ilir, Tanggerang Selatan, Banten ini mengatakan dirinya memang sudah sering ditugaskan untuk operasi kemanusiaan.
"Sudah sering ditugaskan seperti ini, kemarin operasi Aviastar dan KM Marina juga bertugas di sini," kata Kompol Supriadi.
Pria yang telah ditugaskan BKO helikopter hampir di semua Polda yang ada di Indonesia ini juga memiliki pengalaman terbang di luar kepolisian.
Selama empat tahun, ia pernah kerja sama operasi (KSO) dengan perusahan penerbangan sipil PT Indonesia Air Transport (IAT).
Pria 39 tahun ini juga pernah mengikuti kerjasama latihan dengan Malaysia pada Operasi Aman Malindo.
Kompol Supriadi memiliki seorang Istri bernama Fransisca Widiastuti, dan dua orang anak Hafizh Putra Adika (11) dan Naira Quinnsha Putri Adika (7). (*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.