Sementara itu, Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Bogor, Eddy Wardhani mengatakan, belum adanya perbaikan jalan rusak di Kecamatan Rumpin karena keterlambatan dalam proses lelang.

Khusus untuk Kecamatan Rumpin, lanjut Eddy, pada tahun 2016 ini, Pemkab Bogor sudah mengalokasikan dana sebesar Rp 53,3 miliar untuk membangun dan memperbaiki empat ruas jalan yang rusak. Keempat jalan itu yakni Jalan Garendong-Janala sepanjang 2 kilometer dengan anggaran sebesar Rp 9,9 miliar, perbaikan jalan Gobang-Cidokom dengan anggaran 6,3 miliar, Jalan Leuwiliang-Kampung Sawah dengan anggaran Rp 11,5 miliar, Jalan Cicangkal-Gunung Sindur dengan anggaran sebesar Rp 5,4 miliar.

"Total anggaran perbaikan jalan di wilayah Rumpin sebesar 53,3 miliar, dengan rincian pembangunan fisik sebesar Rp 33,3 miliar dan sisanya untuk pemeliharan," jelas Eddy, saat dikonfirmasi.

Ia pun berjanji, untuk seluruh proyek pembangunan fisik di Kabupaten Bogor sudah akan mulai dikerjakan pada awal Agustus mendatang.

"Sekarang sebagian proyek pengerjaan fisik di Kabupaten Bogor sudah beres lelangnya, tinggal menunggu Surat Perintah Kerja (SPK) saja," kata dia.

"Awal Agustus ini semua proyek mulai dikerjakan dan kami menargetkan akhir Desember nanti semua pengerjaan fisik beres," kata dia lagi.

Karena jalan di Rumpin kerap digunakan oleh truk tambang dengan tonase mencapai 60 ton, maka pihaknya akan membangun jalan dengan beton dengan ketebalan 27 hingga 30 sentimeter.

"Jalan-jalan di Rumpin kami beton dengan ketebalan 27 hingga 30 sentimeter. Jalan ini bisa menopang truk bertonase 60 ton, asalkan kondisi jalan tidak macet atau parkir," papar dia.

Pemkab Bogor, kata Eddy, sedang merencanakan pembangunan jalan khusus tambang di empat kecamatan yakni Rumpin, Cigudeg, Gunung Sindur dan Parung Panjang.

"Tapi khusus jalan panjang ini digagas oleh Pemprov Jabar, sekarang masih dikaji oleh Bappeda," katanya.