Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Luh Tety Dihabisi Komang karena Minta Bayaran Rp 5 Juta Usai Berhubungan Badan

Wanita muda berparas cantik itu diduga dihabisi Komang Arim Sujana (23) setelah melakukan hubungan badan.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Luh Tety Dihabisi Komang karena Minta Bayaran Rp 5 Juta Usai Berhubungan Badan
Tribun Bali
Kasus pembunuhan wanita muda, Luh Tety Ramuna di kamar nomor 5 Wisma Warta Puspita Jalan Pidada VI No 5 Banjar Sedana Merta, Kelurahan Ubung, Denpasar Utara, Bali terkuak. 

TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Warga di Jalan Pidada VI, Banjar Sedana Merta, Kelurahan Ubung Utara, Denpasar, digemparkan dengan penemuan sesosok jenazah perempuan, Rabu (20/7/2016) pagi.

Jenazah wanita yang kemudian diketahui bernama Ni Luh Tety Ramuna (23) ditemukan di bawah ranjang kamar nomor 5 Wisma Arta Puspita oleh karyawan wisma bernama Teuku Ismail (35).

Wanita muda berparas cantik itu diduga dihabisi Komang Arim Sujana (23) setelah melakukan hubungan badan.

Pengakuan pelaku, dia membunuh korban karena korban minta bayaran sebesar Rp 5 juta selesai berhubungan badan.

"Padahal sebelumnya kesepakatan adalah dibayar Rp 1 juta. Terjadilah cekcok di antara keduanya hingga berakhir pada pembunuhan,” terang Panit Reskrim Polsek Denpasar Barat, Iptu Putu Ika Prabawa.

Gadis asal Banjar Tiga, Kecamatan Susut, Bangli itu dibunuh dengan cara disekap menggunakan bantal.

Guna menyembunyikan jenazah, pelaku yang berasal dari Banjar Tajun, Kecamatan Kintamani, Bangli itu menaruh jenazah di bawah ranjang.

Berita Rekomendasi

"Dari pengakuan pelaku, korban dibunuh terlebih dahulu dengan cara disekap menggunakan bantal. Untuk mengacaukan penyelidikan, dia lalu menggores tangan kiri korban menggunakan silet. Pelaku awalnya sempat mengaku kalau luka di tangan korban karena si korban memaksa pelaku menikahinya. Tapi ternyata itu hanya karangannya," ujar Prabawa.

Terkuaknya aksi pembunuhan itu diawali dari kecurigaan Ismail ketika melihat pelaku, Komang Arim Sujana, mondar-mandir naik turun tangga pada Rabu pagi sebelum mayat ditemukan.

Curiga pelaku yang sudah tinggal di wisma sejak tanggal 12 Juli tersebut hendak kabur tanpa membayar biaya penginapan, Ismail pun lalu menegurnya.

"Si karyawan wisma itu curiga lihat gerak-gerik tersangka. Disangka dia mau kabur tanpa bayar. Kemudian karyawan melapor kepada polisi. Setelah polisi datang, mereka lalu menuju ke kamar nomor 5 di lantai 2 tempat tersangka menginap. Ketika masuk kamar, dua kasur yang terpisah dirapatkan jadi satu. Karyawan lalu melihat ke bawah kasur dan ternyata ada mayat wanita di kolong ranjang," urai petugas polisi yang enggan namanya ditulis ini.

Tak dapat mengelak, pelaku kemudian diamankan.

Dari dalam kamar, tampak sejumlah bercak darah terdapat di seprai ranjang dan bantal.

Tim Identifikasi Polresta Denpasar yang tiba beberapa saat setelahnya lantas melakukan olah TKP.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas