Siap Hadapi Maut, Afrizal Sempat Mensucikan Diri Lalu Azan di Tengah Laut
Diceritakan Afrizal, setelah melihat rekanya tewas, ia seolah kehilangan semangat hidup.
Penulis: Eko Setiawan
Editor: Wahid Nurdin
Laporan Wartawan Tribun Batam, Eko Setiawan
TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Afrizal, nelayan yang ditemukan terombang-ambing di Selat Malaka masih belum percaya kalau dia bisa selamat dari maut.
Menurutnya, ini merupakan mukjizat yang diberikan tuhan kepadanya sehingga ia bisa ditemukan oleh ABK Kapal MV Ocena Outback.
Diceritakan Afrizal, setelah melihat rekanya tewas, ia seolah kehilangan semangat hidup. Beberapa kali ia mencoba memanggil Budi dan menjangkau kearah jenazah Budi yang mulai hanyut dibawa arus.
Namun upaya tersebut tidak bisa menyelamatkan rekannya itu.
Hari terus berlalu, ditengah laut tidak ada yang bisa ia makan. Semangat berjuangnya kembali muncul setelah mengingat ketiga putranya yang masih kecil. Begitu juga sang istri yang menunggu kepulanganya dari berlayar mencari ikan.
"Saya tidak bisa minta bantuan kepada siapa-siapa dan saya sadar kalau yang bisa membantu saya hanya tuhan," sebutnya.
Diatas Box Fiber itu, ia mensucikan diri dengan cara berwudhu dengan menggunakan air laut. Lalu Afrizal mengumandangkan azan diatas Fiber.
Dalam fikiranya, ia tidak ingin mati seperti ini. Ia berharap, kumandang azanya bisa didengar oleh kapal yang melintas.
"Saya ambil wudhu dengan air laut. Lalu saya azan diatas fiber. Setelah itu saya berdoa sama tuhan, saya tidak mau mati seperti ini tuhan, saya masih punya anak dan istri," sebut Afrizal sambil menitikan air mata.
Setelah Azan, ia mengaku ada energi baru untuk ia berlayar. Rasa haus dan lapar seolah hilang seketika dan semangat untuk mencari bantuan pasca ditinggal sahabat, muncul kembali.
Susah payah ia bertahan hidup, dan akhirnya ia melihat kapal karet menuju kearahnya. Bahkan ia tidak sadar lagi kalau kapal karet itu akan menyelamatkan Afrizal.
"Saya hanya lihat pelampung saja. Saya berupaya mengayuh untuk mendekati pelampung itu. Ternyata itu kapal karet dari teman-teman kapal MV Oceana Outback yang menolong saya," sebutnya.
Sesampai diatas kapal Karet, Afrizal diberikan selimut dan dibawa keatas kapal. Ia diberikan baju baru oleh Crew kapal, diberikan air hangat, makanan, mengobati luka-luka korban bahkan tempat untuk beristirahat.
"Saya sudah tidak tahu lagi jam berapa saya ditemukan. Yang jelas setelah diselamatkan saya langsung diobati dan diberi makan sama mereka," jelasnya.
Ia mengaku sangat rindu dengan anak dan istrinya yang ada di Belawan Sumatra Utara.
"Keluarga saya sudah tahu kalau saya selamat. Mereka senang tapi saya belum sempat telfon keluarga. Yang kasih tahu ke kampung teman-teman Crew kapal yang selamatkan saya itu," tutupnya. (Koe)