Mahasiswa Surabaya Ciptakan Wajan Perkuat Sinyal Internet
Siapa sangka wajan penggorengan, paralon, dan kabel USB bisa jadi alat penangkap sinyal saat di daerah pedalaman.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Surya, Pipit Maulidiya
SURYA.CO.ID, SURABAYA - Siapa sangka wajan penggorengan, paralon, dan kabel USB bisa jadi alat penangkap sinyal saat di daerah pedalaman.
Di tangan Muhammad Zulfikar, mahasiswa semester tujuh Jurusan Teknik Universitas Muhammadiyah Surabaya, hal ini bukanlah sesuatu yang mustahil.
Zulfikar memperlihatkan cara kerja alat penangkap sinyal yang ia sebut Wajan Winet itu kepada Surya, Senin (25/7/2016). Mahasiswa ini salah satu peserta pameran inovasi mahasiswa di halaman kampusnya.
Sebuah wajan berdiameter 40 sentimeter dengan kedalaman 12 sentimeter, penutup paralon yang dipasang dengan baut menyatu bersama wajan, paralon berlapis aluminium foil, dan sebuah kabel telepon dengan sambungan USB di tiap-tiap ujungnya. Rangkaian komponen itu sudah siap dipakai.
"Hasil uji coba alat ini bisa menambah sinyal Internet sekitar dua sampai tiga balok. Kemarin kami juga sudah coba di daerah Lamongan. Sebelum menggunakan Wajan Winet, sinyal hanya cukup untuk browsing, lalu setelah pakai alat ini kami bisa streaming," ujar Zulfikar senang.
Zulfikar mengaku tidak pernah terpikir membuat alat itu. Pemuda asal Margorejo, Surabaya, ini hanya serius membuat sebuah antena untuk TV LED dari wajan.
"Ternyata hasilnya enggak maksimal, lalu muncul ide ini. "Saya dibantu dua mahasiswa Muhammadiyah lainnya yang sedang menggarap produk inovasi juga," akunya.
Bermodal kira-kira Rp 100 ribu, Wajan Winet bisa digunakan dalam jangka waktu cukup lama. Hanya perlu mengganti alumunium foil yang melingkar pada paralon, karena rentan rusak terkena panas dan hujan.
"Alumunium foil tahan bisa sampai satu pekan lebih. Cara penggunaannya dengan diletakkan di luar ruangan, bisa di atap rumah menghadap tower pemancar sinyal. Menurut uji coba, jarak dua sampai tiga kilo masih bisa nembak (menangkap sinyal)," terang dia.
Zulfikar berharap, melalui karyanya itu bisa membantu mewujudkan program Internet masuk desa.