Dedi Mulyadi Jelaskan 25 Strategi Golkar Jabar Kuatkan Dukungan Rakyat
Menurut Dedi, ada 25 strategi dari hasil kajian empiris yang akan dilakukan Golkar Jabar untuk memperkuat dukungan rakyat.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Golkar Jawa Barat melakukan revitalisasi dukungan rakyat. Sekitar 25 strategi akan dilakukan, termasuk strategi memperbaiki fungsi wakil rakyat.
“Kalau Golkar ingin menang, ya semua kader dan pengurusnya harus berubah. Mereka harus lebih memaksimalkan perjuangannya untuk rakyat. Saya punya 25 strategi menguatkan Golkar Jabar, ” ungkap Ketua DPW Golkar Jabar Dedi Mulyadi, di sela Rampimnas Golkar di Jakarta dalam keterangan yang diterima, Kamis (28/7/2016).
Menurut Dedi, ada 25 strategi dari hasil kajian empiris yang akan dilakukan Golkar Jabar untuk memperkuat dukungan rakyat.
Misalnya, imbuh dia, strategi memperbaiki fungsi wakil rakyat, khususnya yang ada di Jabar.
Bentuk nyata dari strategi ini, yaitu bagaimana menciptakan wakil rakyat dalam menjalankan fungsinya, yakni bugeting, pengawasan, legislasi lebih mementingan kepentingan rakyat.
“Dewan dari Golkar harus berjuang agar anggaran pemerintah daerah di wilayahnya minimal 80 persen untuk kepentingan rakyat. Kalau tidak bisa atau kalah dalam menjalankan strateginya, maka wakil rakyat tersebut harus rela diganti,” ujar Dedi.
Dedi mengatakan, dalam menjalankan strategi tersebut, pihaknya sangat maksimal. Dirinya akan membuat rapot bagi para dewan dalam menjalankan tugasnya
. “Kalau rapotnya merah saya akan tegas. Sanki akan diberlakukan,” ujar Dedi.
Dedi mengatakan, dirinya memberlakukan ketegasan dalam aturan kepada pengurus dan kader Partai Golkar, semata-mata hanya ingin melihat partainya berjaya kembali.
“Tidak ada kepentingan pribadi. Saya hanya ingin beringin ini berjaya kembali,” jelas Dedi.
Belum Terpikir Pilgub
Terkait pemilihan gubernur, Dedi menegaskan tidak terlalu memikirkannya. "Belum terpikir soal itu (maju di Pilgub 2018)," kata Dedi.
Saat ini, dia hanya akan fokus pada tugas utamanya. Dijelaskannya, ada dua tugas pokok yang kini menjadi tanggung jawabnya.
Pertama, kata dia, akan menjalankan tugasnya sebagai kepala daerah di Purwakarta sampai akhir masa jabatan berakhir, yakni bulan Maret 2018.
"Saya tegaskan, saya belum memikirkan lebih jauh terkait rencana maju menuju Pilgub Jabar. Saat ini saya hanya akan fokus kepada tugas saya sebagai bupati di Purwakarta, menyelesaikan program - program pemerintahan di Purwakrta sampai akhir masa jabatan saya. Saya akan fokus dan berjuang mati-matian untuk kesejahteraan dan kemajuan masyarakat Purwakarta," tegas Dedi.
Kedua, jelasnya, mengingat saat ini dirinya ditunjuk menjadi pimpinan partai berlambang pohon beringin itu untuk wilayah Jawa Barat, dia akan fokus mengurusi internal partainya dalam memajukan partai Golkar.
Sebagai pemimpin partai dia perlu berkonsolidasi dan mampu membuat strategi agar suara Golkar unggul pada Pemilu 2019 mendatang.
"Sebagai pimpinan di internal partai (Golkar), saya harus menjadi pemimpin yang baik. Saya perlu berkonsolidasi dengan para kader (Golkar) di Jabar untuk kemajuan partai kami. Saya pun perlu berkonsolidasi, memberikan arahan kepada mereka para kader, agar Golkar menjadi garda terdepan untuk perubahan di Jawa Barat," kata Dedi.