Panik Melihat Korban Terkapar, Komang Arim Minta Maaf kepada Keluarga Luh Tety
Pelaku pembunuhan Ni Luh Tety Ramuna, Komang Arim kemarin menyatakan permintaan maafnya terhadap keluarga korban.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Pelaku pembunuhan Ni Luh Tety Ramuna, Komang Arim kemarin menyatakan permintaan maafnya terhadap keluarga korban.
Ia mengatakan tidak dapat mengontrol dirinya ketika menghabisi nyawa Tety.
Dengan mengenakan baju tahanan dan wajah yang lebam, Komang Arim mengungkapkan penyesalannya telah membunuh wanita yang ia ajak berkencan itu.
Ini adalah kali pertama lelaki asal Banjar Selulung, Kintamani, Bangli itu menyatakan permohonan maafnya di hadapan wartawan.
"Saya sangat panik ketika tiba-tiba melihat korban sudah terkapar di depan mata saya. Sungguh pikiran saya kalut dan panik," katanya, Rabu (27/7/2016) kepada Tribun Bali (Tribunnews.com Network).
Ia mengaku khilaf saat membunuh korban.
Sambil meringis kesakitan akibat luka-luka di wajahnya, ia menyampaikan permintaan maafnya kepada keluarga korban.
"Maaf saya sampaikan kepada keluarga saya karena sudah banyak merepotkan mereka. Kepada keluarga korban saya juga memohon maaf yang sebesar-besarnya"” ucapnya sembari menundukkan kepala.
Ketika ditanya mengapa dirinya membawa korban ke kamar Wisma Watra usai berhubungan badan dengan korban, ia tak menyahut.
Buru-buru ia kembali ke dalam Gedung Mapolresta Denpasar sambil dikawal ketat penyidik dari Polsek Denpasar Barat.
Sementara itu, menurut sumber Tribun Bali, sejumlah luka lebam yang tampak di wajah Komang Arim Sujana bukanlah dikarenakan oleh pihak kepolisian.
Kondisi Komang Arim Sujana saat ini berbeda dengan saat awal ia diamankan kepolisian Denbar.
Kala itu, wajah lelaki yang sempat tinggal di Jalan Hayam Wuruk Gang Nagasari, ini masih belum babak belur.
Menurut sumber ini, tahap penyidikan terhadap Komang Arim Sujana hampir mencapai akhir dan ia menyebutkan kemungkinan kuat rekonstruksi kasus pembunuhan ini akan dilangsungkan Sabtu (30/7/2016).
"Ada kerabat jauh korban di dalam sel. Kerabat korban tahu bahwa pelaku membunuh korban lalu marah dan memukul pelaku sampai babak belur," ujar sumber.
Kapolsek Denpasar Barat, Kompol Wisnu Wardana, belum bisa dikonfirmasi terkait kepastian rekonstruksi akan dilaksanakan.
Ketika coba dihubungi melalui sambungan telepon, terdapat nada sambung namun tidak diangkat.