Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisah Freddy Budiman Dua Kali Khatam Al Quran dan Permintaan Terakhirnya pada sang Ibunda

Penampilan Freddy saat bertemu terakhir dengan ibunya memang terlihat lebih rapi dibandingkan sebelumnya.

Editor: Robertus Rimawan
zoom-in Kisah Freddy Budiman Dua Kali Khatam Al Quran dan Permintaan Terakhirnya pada sang Ibunda
YOUTUBE
Freddy Budiman. 

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Terpidana mati Freddy Budiman sangat tenang menjalani detik-detik terakhir hidupnya.

Gembong narkoba ini masih sempat berpesan kepada ibunya yang akrab disapa Umi Nanah.

Ketenangan sikap Freddy ini dikemukakan Nanah kepada pelayat yang datang ke rumahnya di Jalan Krembangan Baru, Surabaya, Jumat (29/7/2016).

Nanah sempat membesuk anaknya sebelum dieksekusi regu tembak. Tapi Umi Nanak pulang ke Surabaya, tidak bersama jenazah anaknya.

Ia sudah tiba di Surabaya pada Jumat dini hari.

Seorang pelayat yang tidak mau menyebutkan namanya mengatakan, Freddy berpesan agar ibunya tidak menangisi kematiannya. Freddy ingin bisa mati tenang dan masuk surga.

"Dia juga berpesan agar adik-adiknya selalu berbuat kebaikan. Dia memiliki tiga adik," kata pelayat itu.

Berita Rekomendasi

Penampilan Freddy saat bertemu terakhir dengan ibunya memang terlihat lebih rapi dibandingkan sebelumnya.

Freddy mengaku rajin memotong kuku dan kumis.

Menurutnya, Nanah juga bercerita soal aktivitas lain anaknya. Pria yang dikabarkan pernah dekat dengan artis Anggita Sari ini mengisi hari terakhirnya dengan ibadah dan membaca Alquran.

Bahkan Freddy sudah dua kali khatam Alquran.

"Saya tidak tahu dua kali khatam Alquran dalam waktu berapa hari," tambahnya.

Wanita bercadar

Ada sosok setia yang menunggui Freddy Budiman di kesempatan akhir sebelum timah panas menghujam tubuhnya.

Gembong narkoba yang paling ditakuti ini ditemani seorang wanita bercadar.

Di saat-saat akhir permintaan terakhir pun disampaikan.

Jelang eksekusi gembong narkoba di Lapas Nusakambangan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Kamis (28/7/2016), ada sosok yang setia menggunakan cadar menemani Freddy.

Seorang sumber yang berada di Pulau Nusakambangan mengungkapkan bila wanita bercadar yang menemani Freddy Budiman datang sekitar pukul 09.00 WIB.

"Menurut daftar kunjungan tamu, wanita itu adalah istrinya. Hingga sekarang (pukul 18.00) masih ada di sini."

"Dia bersama seorang anak perempuan usia sekitar sepuluh tahun, katanya itu anak Freddy," ujar sumber tersebut.

Permintaan terakhir Freddy ternyata telah disampaikan jauh-jauh hari.

Pengacara Freddy, Untung Sunaryo, mengatakan, permintaan terakhir Freddy tidak macam-macam.

Ia hanya meminta dimakamkan di tanah kelahirannya.

"Freddy minta dimakamkan di Surabaya. Dia berkata seperti itu," ujar Untung saat dihubungi, Rabu (27/7/2016).

Untung mengatakan, Freddy enggan mengajukan permintaan terakhir yang muluk-muluk.

Menjelang hari terakhirnya di dunia, kata Untung, Freddy pasrah dan mendekatkan dirinya kepada Tuhan.

"Pada hakikatnya kan Freddy ini betul-betul sudah siap, taubat nasuha betul, sudah melepaskan semua kehidupan duniawinya," kata Untung.

Selain itu, Freddy sempat mengajukan grasi ke presiden.

Pria kelahiran Surabaya, 19 Juli 1976, itu divonis mati oleh Pengadilan Negeri Jakarta Barat pada 2012 karena 'mengimpor' 1,4 juta butir ekstasi dari China.

Freddy diduga masih mengatur peredaran narkotika dari balik jeruji.

Selain di Jakarta, ia juga mengedarkan ekstasi ke Bandung, Surabaya, Medan, dan Makassar. ( Tribunnews.com/ A Prianggoro/Kompas.com/Surya.co.id)

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas