Tidak ada Korban Jiwa dalam Aksi Anarkis di Tanjungbalai
Total rinci kerugian belum tahu, yang pasti ratusan juta rupiah.
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepolisian memastikan tidak ada korban jiwa dalam aksi anarkis dimana sekelompok massa, Jumat (29/7/2016) malam melakukan perusakan di beberapa tempat ibadah di Kota Tanjungbalai, Sumatera Utara.
"Total rinci kerugian belum tahu, yang pasti ratusan juta rupiah. Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini," tutur Kabid Humas Polda Sumatera Utara, Kombes Rina Sari Ginting, Sabtu (30/7/2016).
Rina melanjutkan aksi anarkis massa yang berasal dari gabungan elemen masyarakat di Tanjungbalai itu baru berakhir pada dini hari tadi pukul 04.30 WIB.
Akibat aksi itu, sejumlah biara dan toapekong dibakar massa yang emosi atas permintaan seorang warga Tionghoa inisial M yang meminta mengecilkan volume suara mikropon di masjid.
"Perusakan dilakukan di Pantai Amor. Ada satu biara, tiga klenteng, tiga mobil, tiga sepeda motor dan satu betor dibakar warga," ucap Rina.
Kemudian di Jalan Jenderal Sudirman perusakan dilakukan terhadap sebuah klenteng. Lalu Jalan Hamdoko juga terjadi perusakan barang-barang yang ada di dalam klenteng.
Bahkan tempat praktek pengobatan Tionghoa serta satu unit sepeda motor juga dibakar.
Selain itu, ada pula lima lokasi lain yang dirusak warga dan rata-rata yang dirusak ialah biara dan klenteng.
Rina juga mengimbau kepada warga agar menahan diri dan tidak berbuat anarkis. Setelah kejadian, sebanyak tujuh warga diamankan karena mengambil barang milik warga lain saat kerusuhan.
Kini ketujuh warga itu masih berada di Polres Tanjungbalai untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Kepolisian pun masih terus berjaga di sejumlah lokasi di Tanjungbalai.