Sekolah Tarik Laptop Siswa Berprestasi Pemberiaan Bupati Simalungun, Kadis Pendidikan Marah
Kebanggaan 10 siswa berprestasi menerima laptop gratis pemberian Bupati Simalungun JR Saragih berganti kecewa. Sekolahnya menarik laptop dari mereka.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Medan, Royandi Hutasoit
TRIBUNNEWS.COM, RAYA - Hanya sebentar saja kebanggaan menghinggapi 10 siswa berprestasi yang menerima laptop gratis pemberian Bupati Simalungun Jopinus Ramli Saragih.
JR memberikan 10 laptop kepada siswa berprestasi tingkat SD dan SMP di depan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo berkunjung ke Kecamatan Haranggaol Horison, Kabupaten Simalungun, Sabtu (30/7/2016).
Tak hanya laptop, JR juga menyumbangkan 202 gerobak sorong dan 5 ribu paket sembako kepada masyarakat, 20 unit mobil Escudo kepada TNI disaksikan Panglima TNI.
"Sekolah sudah menarik bantuan laptop yang diberikan Pak JR kemarin. Laptop itu ditarik karena ada perintah dari Dinas Pendidikan Kabupaten Simalungun melalui UPTD Pendidikan Kecamatan," ujar Jansen Purba, orangtua siswa yang anaknya mendapat laptop, kepada Tribun Medan, Senin (1/8/2016).
Akhirnya para siswa tadi mengembalikan laptop-laptop tersebut kepada sekolah dan menjadi milik sekolah, sesuai perintah Dinas Pendidikan Kabupaten Simalungun.
"Saya tanya kenapa dikembalikan? Cuma alasannya karena ada perintah. Kami kembalikanlah. Bukan cuma yang punya anak saya. Yang punya siswa-siswa yang lain juga sudah dikembalikan," imbuh Jansen.
Orangtua yang anaknya bersekolah di SMP GKPS Haranggaol ini mengaku orangtua siswa lainnya keberatan laptop pemberian Bupati JR dikembalikan ke sekolah. Padahal hadiah laptop memang diberikan kepada siswa karena prestasinya.
"Bukan cuma saya lho yang kecewa ini. Orang tua yang lain juga kecewa. Cuma karena ada katanya perintah dari Dinas Pendidikan melalui UPTD Pendidkan kecamatan supaya dikembalikan, yah orangtua yang tidak tahu apa-apa langsung mengembalikan laptopnya," terang dia.
Ia tidak tahu jika laptop yang didapat anaknya akan dikembalikan lagi. Anak-anak sempat bangga dan cukup senang mendapat bantuan laptop gratis tersebut.
"Sudah senang kali anak-anak kemarin saat dapat laptop. Jarang-jarang ada bantuan kayak begitu untuk siswa berprestasi. Tapi pas ditarik lagi, kecewalah jadinya anak-anak," Jansen mendengus.
Kepala Sekolah SMP GKPS Haranggaol, Julkifli Purba, belum berhasil dihubungi Tribun Medan perihal penarikan laptop dari tangan siswanya sampai berita ini dinaikkan.
Sementara, Dinas Pendidikan Kabupaten Simalungun membantah mengeluarkan perintah menarik laptop siswa pemberian Bupati JR.
"Siapa bilang laptopnya dikembalikan? Laptop itu diberikan kepada siswa, bukan sekolah. Yang menerima juga siswa," tegas Plt Kadis Pendidikan Kabupaten Simalungun, Lunirim Purba, dihubungi terpisah.
"Itu laptop untuk siswa, bukan untuk sekolah ya. Jadi tidak perlu lagi dikembalikan lagi ke sekolah. Silakan siswanya memintanya kembali," tegas Lunirim.
Ia menjelaskan laptop tersebut diberikan kepada siswa berprestasi. Orang yang menentukan siapa siswa yang layak mendapatkan laptop adalah Kasi Kurikulum Pendidikan Kabupaten Simalungun.
Lunirim sudah menelepon Kasi Kurikulum Kabupaten Simalungun dan memastikan tidak ada perintah untuk menarik kembali laptop dari tangan siswa pemberian Bupati JR.
"Sudah saya tanya tadi Kasi Kurikulum, katanya enggak pernah ada perintahnya. Saya juga akan tanya nanti UPTD-nya kecamatan. Akan saya marahi kalau mereka ada perintah seperti itu," janji Lunirim.