Derita Kelainan Kulit, Kulit Maya yang Mengelupas Hanya Diolesi Salep, Belum Bisa Berobat ke Dokter
Maya Dewi Wahyu (14) remaja yang menderita kelainan kulit masih belum dapat pengobatan medis.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, NGANJUK - Maya Dewi Wahyu (14) remaja yang menderita kelainan kulit masih belum dapat pengobatan medis.
Kulitnya yang mengelupas hanya diolesi salep yang dibeli di toko obat. Maklum maya termasuk warga miskin.
"Sehari-hari saya hanya mengolesi dengan salep. Karena tidak ada biaya kami belum bisa berobat ke dokter spesialis kulit," ungkap Maya Dewi Wahyu (14), siswi MTs Negeri Nglawak, Kabupaten Nganjuk kepada Surya, Rabu (3/8/2016).
Dijelaskan Maya Dewi, meski menderita kelainan kulit, namun teman-temannya tidak mengucilkannya.
"Kami setiap hari biasa bermain dengan teman-teman," jelasnya kepada Surya (TRIBUNnews.com Network).
Saat ini Maya Dewi sudah duduk di bangku MTs Negeri Nglawak kelas 2.
Untuk menambah pengetahuan agama, Maya juga mondok di Ponpes Miftahul Ula yang lokasinya dekat sekolahnya.
Karena menderita kelainan kulit, Maya diinapkan di rumah Ali Mochtar, salah satu penduduk setempat.
Anak pertama dari dua bersaudara itu juga tidak minder bergaul dengan teman-temannya yang mondok.
Penyakit kelainan kulit yang diderita Maya sejak masih bayi.
Karena kulit di sekujur tubuhnya kering dan kemudian mengelupas. Proses pengelupasan kulit itu yang membuat tubuhnya bopeng-bopeng menghitam.
Penyakit itu pernah diperiksakan ke RS Dr Sutomo Surabaya saat Maya masih balita. Namun sampai sekarang masih belum mendapat penanganan medis lagi.
Maya Dewi merupakan anak pertama dari dua bersaudara putri pasutri Sukarman (37) dengan Sarinah (35) warga Dusun Gampeng, Desa/Kecamatan Ngluyu, Kabupaten Nganjuk.
Sementara Ali Mochtar yang selama ini menampung Maya di rumahnya mengungkapkan, meski menderita kelainan kulit namun anaknya tidak minder. Selain itu juga bersemangat untuk mengaji dan bersekolah.
"Di sekolah anaknya pintar," ungkapnya kepada Surya (TRIBUNnews.com Network).
Ali berharap kelainan kulit yang diderita Maya segera mendapatkan pengobatan dari pemerintah.