Arogansi Pemimpin Bisa Runtuhkan Kekuatan Moral Bangsa
KB PII Pusat, Nasrullah Larada mengungkapkan,Indonesia sedang mengalami krisis multi dimensi.
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM,BANJARMASIN-Ketua Umum Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (KB PII) Pusat, Nasrullah Larada mengungkapkan,Indonesia sedang mengalami krisis multi dimensi.
Krisis ini diperparah dengan kesenjangan ekonomi dimana lebih dari 50 persen asset bangsa dikuasai oleh 1 persen penduduk, terkikisnya jiwa gotong royong dan hilangnya sikap kenegarawan para pemimpin.
Nasrullah mengungkapkan hal tersebut dalam Pelantikan Pengurus Wilayah Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (KB PII) Wilayah Kalimantan Selatan di Banjarmasin, Selasa (9/8/2016).
Acara Pelantikan dan Syawalan KB PII Kalimantan Selatan dihadiri Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor, Pimpinan DPD RI Farouk Muhammad, Anggota DPD dari Kalsel Shofwat Hadi, serta SKPD dan tokoh masyarakat Kalimantan Selatan.
Dalam penjelasannya yang diterima tribunnews.com, Nasrullah mengungkapkap, jiwa gotong royong yang menjadi karakter bangsa Indonesia, juga makin terkikis.
Sikap individualistik sementara para pemimpin lebih mengutamakan kepentingan kelompoknya.
"Kekuatan moral bangsa menjadi runtuh di tengah arogansi para pemimpin bangsa. Yang lebih mengedepankan kepentingan pribadi dan partai tinimbang kepentingan rakyat," katanya.
Untuk mengatasi krisis multi dimensi tersebut, menurutnya, harus ada kebersamaan untuk membangun generasi muda pewaris bangsa yang mengutamakan kepentingan bangsa.
Mengutamakan sikap kenegarawanan dan membangun sikap gotong royong sebagai karakter asli bangsa Indonesia.
Ia yakin, PII sebagai mata rantai umat dan bangsa Indonesia akan menjadi bagian dari perubahan bangsa dan mengembalikan marwah bangsa di tengah dunia.
Keluarga Besar PII menurut Nasrullah siap menjadi perekat dan pemersatu umat melalui program pendidikan dan training.
"KB PII juga menghimbau agar umat Islam untuk membangun solidaritas ekonomi terutama melalui gerakan wakaf, zakat infak dan shodaqqoh (ZIS) untuk mengatasi kesenjangan ekonomi," tegasnya.
Keluarga Besar PII Wilayah Kalimantan Selatan yang menghimpun mantan aktivis Pelajar Islam Indonesia (PII) dipimpin oleh Chairani Idris menyatakan kesiapan untuk bekerjasama dengan pemerintah dan umat Islam Kalimantan Selatan.
Terutama dalam membangun pendidikan generasi muda di provinsi tersebut.