Demi Bertemu Kerabat, Pengantar JCH Asal Bantaeng Rela Menunggu Lama
Puluhan orang tampak berdiri di balik pagar besi di sekitar area Asrama Haji Sudiang Makassar, Selasa (9/8/2016) malam.
Penulis: Fahrizal Syam
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribun Timur Fahrizal Syam
TRIBUNNEWS.COM, MAKASAR - Puluhan orang tampak berdiri di balik pagar besi di sekitar area Asrama Haji Sudiang Makassar, Selasa (9/8/2016) malam.
Mereka adalah rombongan pengantar Jamaah Calon Haji (JCH) Kloter II Emberkasi Makassar.
Para pengantar tersebut rela menunggu berjam-jam demi untuk bertemu dengan kerabat mereka yang akan berangkat menuju tanah suci.
Salah satu pengantar JCH asal Kabupaten Bantaeng, Iccang (40) mengaku rela datang jauh-jauh dari Bantaeng hanya untuk bertemu ibu mertuanya, Te'ne Tangallo.
"Ini mau ketemu sama Ibu sebelum ia ke tanah suci. Cucunya juga mau sekali ketemu," kata dia.
Iccank datang ke Asrama Haji Sudiang bersama sekitar 20 orang kerabatnya. Mereka menggunakan tiga buah mobil.
"Jadi tadi pukul 11.00 Wita kami tinggalkan Bantaeng setelah sebelumnya mengantar ibu ke masjid. Setelah itu kami ke Makassar dan sampai di sini jam sekitar pukul 16.00 wita tadi," katanya.
Iccang yang merupakan warga Desa Bontotiro, Kecamatan Sinoa, Kabupaten Bantaeng rela membayar Rp5000 perorang demi masuk ke area asrama haji.
Ia ingin memberi dukungan semangat sekaligus perpisahan kepada kerabatnya.
"Meskipun tadi sudah di Bantaeng tapi kami maaih ingin bertemu. Kami ingin memberk semangat dan mendoakan mudah-mudahan bisa bertemu lagi," pungkasnya
Occang dan kerabatnya bahkan telah memperaiapkan diri dengan membawa bekal makanan dari rumahnya.
Mereka bahkan berencana untuk menginap. "Nanti kami lihat, mungkin kami menginap, dan sebagian pulang," tutup dia. (*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.