Hepatitis Mengancam Nyawa Suku Anak Dalam di Jambi
Sepertiga dari 33,9 persen populasi orang rimba atau Suku Anak Dalam di Jambi meninggal karena hepatitis.
Penulis: Dedi Nurdin
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Jambi, Dedi Nurdin
TRIBUNNEWS.COM, JAMBI - Penyakit hepatitis menjadi ancaman serius bagi orang rimba atau Suku Anak Dalam, Jambi. Satu orang di Kabupaten Tebo meninggal karena hepatitis.
"Sepertiga dari 33,9 persen populasi orang rimba meninggal disebabkan oleh hepatiris," ujar Sukma Reni, Koordinator Komunitas Konservasi Indonesia WARSI, Selasa (9/8/2016).
Menurut Sukma, empat dari 10 warga rimba terinfeksi hepatitis. Kondisi ini dialami orang rimba yang tinggal di Kabupaten Tebo, Kabupaten Sarolangun dan Kabupaten Batang Hari.
Sukma berharap pemerintah bisa segera menyikapi kondisi ini secara serius, terutama untuk kaum ibu dan anak-anak di kelompok orang rimba.
"Pemerintah harus mengambil langkah konkret, di antaranya melakukan imunisasi massal kepada semua orang rimba. Termasuk anak anak dan ibu hamil," beber dia.
KKI Warsi siap melakukan pendampingan kepada petugas yang ingin melakukan imunisasi massal terhadap Suku Anak Dalam yang tersebar di sejumlah kabupaten di Jambi.
Belum lama ini Menangkuan, bocah Lima tahun dari Suku Anak Dalam yang tinggal di hutan di Kabupaten Tebo meninggal dunia karena hepatitis dan komplikasi beberapa penyakit lainnya.
Meski sempat dilarikan ke rumah sakit, selama perawatan dua hari kondisi anak laki-laki ini terus memburuk hingga akhirnya meninggal.