16 Tahun Tinggal di Samping Polresta Barelang, Pasutri Ini Tak Pernah Tahu Siapa Kapolresnya
Walaupun sudah 16 tahun tinggal di sana, ia tidak pernah tahu siapa nama pucuk pimpinan yang menjabat.
Penulis: Eko Setiawan
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribun Batam, Eko Setiawan
TRIBUNNEWS.COM, BATAM - 16 tahun tinggal di lingkungan kantor Kepolisian, tidak membuat pasangan Zubaidah (57) dan Kusoin (60) menjadi sombong ataupun angkuh.
Ia juga menjadi saksi sejarah, bagaimana pembangunan kantor Mapolresta Barelang hingga saat ini.
Menurutnya, dulu hanya ada beberapa bangunan saja yang berdiri di Polresta Barelang. Semuanya terbuat dari kayu.
Yang ada hanya hutan dan pohon beringin yang rindang. Beberapa pohon tersebut terpaksa harus dipangkas karena keperluan pembangunan perkantoran.
Hingga saat ini, semakin banyak perkantoran yang berdiri di lingkungan tempat tinggalnya.
Namun nasibnya tidak pernah berubah, mereka masih tinggal disebuah bangunan tepatnya disamping gudang Barang Bukti (BB) Mapolresta Barelang.
Walaupun sudah 16 tahun tinggal di sana, ia tidak pernah tahu siapa nama pucuk pimpinan yang menjabat.
Padahal, sudah beberapa kali tukar pimpinan di Polresta Barelang tidak ada satu namapun yang mereka ingat sebagai seorang Kapolres.
Namun bukan mereka tidak ingat, sebenarnya mereka benar-benar tidak tahu siapa itu kapolres yang menjabat.
Perantau asal Jawa Barat ini juga baru tahu dari Tribun Batam kalau Kapolres sebelumnya yakni Kombes Pol Asep Safrudin berasal dari Jawa Barat.
Orang jauh terasa dekat, orang dekat terasa jauh setidaknya itulah perkataan yang tepat untuk digambarkan kepada kedua pasangan renta ini.
"Oh jadi pernah ada orang sunda teh yang jadi pak kapolres di sini, itu berarti orang kampung saya," tanyanya dengan polos saat ditemui Tribun dikediamanya, Kamis (11/8/2016) siang.
Karena kesibukanya membanting tulang, mereka tidak tahu apapun yang terjadi di lingkunganya, tidak mengerti apa artinya pangkat dan jabatan bahkan kedua pasangan ini mengaku buta huruf.
Untuk membuatkan merk londry di rumahnya, ia meminta salah seorang Anggota Sabara untuk membuatnya.
"Bude gak bisa tulis, sekolah aja sampai kelas dua SD. Ini yang nulis anak sabara karena dia yang nyucikan bajunya bude. Dia bikin mereknya Londri Kembali lagi," sebutnya.(Koe)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.