Distan Sumba Timur Hanya Andalkan Delapan Petugas untuk Atasi Hama Belalang
Pengendalian hama belalang kembara yang menyerang tanaman petani di Kabupaten Sumba Timur, Provinsi NTT hanya mengandalkan delapan orang petugas
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Pos Kupang, Alfons Nedabang
TRIBUNNEWS.COM, WAINGAPU - Pengendalian hama belalang kembara yang menyerang tanaman petani di Kabupaten Sumba Timur, Provinsi NTT selama dua bulan terakhir hanya mengandalkan delapan orang petugas dari Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura (Distan) Kabupaten Sumba Timur.
Hal ini dikatakan Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Sumba Timur, Ir. I Bagus Putu Punia saat ditemui di Waingapu, Kamis (11/8/2016) sore.
"Saat ini ada delapan orang petugas ditambah masyarakat. Tim ini selalu stand by. Ketika ada laporan dari masyarakat, tim langsung ke titik serangan. Mereka punya prinsip kejar dan kejar," kata Putu Punia.
Menurutnya, tim 8 selalu dibantu warga masyarakat yang ada di lokasi serangan hama belalang kembara.
Meski demikian, dia mengakui masyarakat yang berpartisipasi tidak banyak. Partisipasi masyarakat hanya terlihat di Desa Yubuwai dan Desa Matawai Maringu, Kecamatan Kahaungu Eti.
"Di Kahaungu Eti partisipasi masyarakat cukup baik," katanya.
Putu Punia mengatakan, banyak pihak seperti Tagana dan jajaran Babinsa menyatakan siap dilibatkan dalam pengendalian belalang kembara.
Pemerintah juga bisa mendorong partisipasi luas masyarakat. Namun terkendala pada anggaran.
Dengan hanya delapan petugas, lanjutnya, sampai dengan 9 Agustus 2016, sudah 939 titik sebaran belalang kembara yang berhasil dikendalikan petugas.
Mengenai wilayah serangan, Putu Punia mengatakan, bertambah.
Saat ini Desa Watupuda juga terkena serangan belalang. Per Juli wilayah serangan pada 16 desa yang tersebar di enam kecamatan.
Seperti diberitakan sebelumnya, Direktur Perlindungan Tanaman pada Direktorat Jenderal (Dirjen) Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Dwi Iswari mengatakan serangan hama belalang kembara di Kabupaten Sumba Timur, NTT memasuki fase kritis.
Jika tidak berhasil melakukan pengendalian maka dalam sebulan ke depan akan terjadi ledakan populasi yang semakin banyak.
"Dua tiga minggu ini, maksimal satu bulan harus menyelesaikan titik (lokasi sebaran belalang kembara) yang ada. Kalau tidak akan lolos dan berkembang menjadi ledakan," kata Dwi Iswari saat ditemui di Waingapu, Rabu (10/8/2016).
Dwi Iswari berada di Waingapu, Sumba Timur dalam rangka memonitor pengendalian hama belalang kembara.
Didampingi Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Sumba Timur, Ir.
I Bagus Putu Punia, Dwi Iswari bersama rombongan ke Papu, Kelurahan Watumbaka melihat lokasi serangan hama belalang kembara. (*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.