LPKA Batam Ingin Cetak Rekor MURI di Hari Kemerdekaan
Dalam rangka memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 71, Lembaga Pembinaan Kusus Anak (LPKA) Batam menggelar berbagai kegiatan.
Penulis: Eko Setiawan
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribun Batam, Eko Setiawan
TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Dalam rangka memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 71, Lembaga Pembinaan Kusus Anak (LPKA) Batam menggelar berbagai kegiatan.
Diantaranya lomba menyanyikan lagu nasional dengan menggunakan kostum Daerah. Lomba ini akan dilakukan serentak diseluruh Indonesia pada tanggal 15 Agustus 2016 mendatang.
Amam Saipulhaq, kepala LPKA Batam mengatakan, acara ini juga akan memecahkan rekor muri.
"Ada berbagai kegiatan. Seperti menyanyikan lagu nasional dengan serentak di seluruh lapas anak di Indonesia. "Acara ini nantinya akan dilakukan secara serentak dan memecahkan rekor Muri," sebutnya, Minggu (14/8/2016) siang.
Lagu yang dipilih yaitu lagu hari merdeka. Untuk di Kepri ditempatkan di Lapas anak ini. Nantinya akan dilakukan Live Streming di masing-masing daerah.
"Semoga nanti bisa memecahkan Rekor MURI. Ini merupakan kegiatan bersama," sebutnya.
Berbagai persiapan sudah dilakukan sejauh ini. Mereka juga sudah mempersiapkan pakaian adat yang ada didaerah Indonesia untuk lebih memeriahkan acara ini.
"Kita pakai baju Adat. Biar acaranya terlihat semakin meriah. Semoga acara ini sukses," sebutnya.
Selain menyanyikan lagu Nasional, banyak kegiatan lomba lainya yang biasa dilakukan setiap peringatan 17 Agustus.
Seperti lomba menggunakan Bakiak, lomba makan kerupuk, pacu karung dan memasukan paku kedalam botol.
Anak-anak di LPKA Batam selama ini sudah merasa hepi. Dibawah Bimbingan Amam, anak-anak tersebut terlihat disiplin dan patuh.
Memang menjadi warga binaan merupakan hal yang paling tidak diinginkan oleh setiap orang. Namun jika sudah takdir menuliskan, tidak ada yang bisa lari dari sana.
Menurut Amam, selama ini anak-anak disana sudah sangat disiplin. Walaupun diantara mereka sering terlibat cekcok atau perkelahian kecil.
Namun itu dianggap Amam suatu hal yang wajar, karena anak-anak yang masuk kesana merupakan anak-anak bermasalah.
"Masuk kesini karena bermasalah, gak heran kalau disini masalah kecil sering terjadi. Dengan adanya kegiatan ini cinta mereka kepada negara semakin tinggi," tukasnya. (Koe)