Jelang Idul Adha, Harga Sapi di Pasar Hewan Sleman Merangkak Naik
Beberapa pekan jelang Idul Adha, peningkatan transaksi penjualan sapi tercatat mulai terjadi di Pasar Hewan Ambarketawang, Gamping.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Jogja, Singgih Wahyu N
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Beberapa pekan jelang Idul Adha, peningkatan transaksi penjualan sapi tercatat mulai terjadi di Pasar Hewan Ambarketawang, Gamping.
Berdasarkan data pengelola pasar, transaksi jual beli sapi meningkat sejak awal Agustus. Tercatat di setiap hari pasaran, rata-rata ada 437 ekor sapi yang dibawa masuk pedagang.
Padahal di hari-hari biasa, ternak masuk hanya sekitar 350 ekor saja. Selain dari wilayah DIY, sapi di pasar tersebut juga didatangkan dari wilayah lain seperti Klaten, Magelang, Purworejo, Kebumen, dan lainnya.
"Angka penjualan juga cenderung mulai meningkat. Dari sekitar 150-200 ekor di hari biasa jadi 240 ekor belakangan ini," kata Kepala Unit Pengelola Teknis Pasar Hewan Ambarketawang, Rudi Suryanto, Senin (15/8/2016).
Belakangan ini Rudi menyebut harga juga mulai merangkak naik, khususnya untuk jenis sapi-sapi berkualitas standar kurban.
Harga saat ini sudah bergerak di angka Rp 17 juta sampai Rp 19 juta. Sebelumnya, harga hewan kurban lebih rendah sekitar Rp 500 ribu sampai Rp 1 juta dibanding belakangan ini untuk jenis, kualitas dan ukuran yang sama.
Ia memprediksi harga masih akan terus naik hingga beberapa pekan ke depan. Pengalaman dari tahun-tahun sebelumnya, puncak harga terjadi pada hari pasaran terakhir sebelum Idul Adha.
"Kalau sudah hitungan hari menjelang Idul Adha, harganya biasanya justru menurun. Masyarakat yang hendak berkurban juga biasanya cari-cari tidak dadakan belinya," kata dia.
Jenis sapi yang paling banyak dicari untuk berkurban antara lain jenis sapi limosin, simetal, crossing, juga peranakan ongole (sapi india) alias sapi jawa.
Rudi menyebut, masyarakat sekarang ini cenderung mencari hewan kurban berdasarkan bobot dan kualitas daging, tidak lagi berdasarkan jenis sapi.