Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisah Atlet Sepeda Peraih Medali Emas yang Kini Menarik Becak

Seorang tukang becak, Suharto (64), turut sumringah saat mendengar atlet angkat besi peraih medali pertama untuk Indonesia di Olimpiade 2016

Editor: Sugiyarto
zoom-in Kisah Atlet Sepeda Peraih Medali Emas yang Kini Menarik Becak
surya
Suharto (64) hidupnya kini. 

Sejak kemenangan di Walikota Surabaya Cup itulah Suharto dilirik oleh KONI. Dia pun diajak bergabung dalam Puslatda untuk mewakili Jawa Timur dalam berbagai event.

Berikutnya, dia pun dipercaya mewakili Indonesia dalam berbagai event.

Beberapa prestasi yang pernah dia torehkan, antara lain dua medali perak dalam ajang Tour de Thailand pada 1976 serta tiga perak dan tiga perunggu di ajang Tour de Issi yang berlangsung di Sulawesi pada tahun yang sama.

Dia juga menyumbangkan dua medali emas, satu medali perak, serta dua medali perunggu untuk Jawa Timur pada ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) 1977 di Jakarta.

"Yang paling membanggakan saya adalah Sea Games 1979 di Kuala Lumpur karena berhasil menyumbang emas untuk Indonesia. Sebelumnya, tahun 1978 saya juga berhasil mendapat medali perunggu pada ajang open turnamen di China," kenangnya.

Putus Asa

Meski banjir prestasi, namun yang diperoleh Suharto hanyalah kebanggaan semata. Tidak ada bonus dan jaminan hidup layak dari pemerintah di kala itu,menjadikan Suharto putus asa.

Berita Rekomendasi

Usai Sea Games 1979, dia pun memutuskan untuk "mengandangkan" sepedanya. Dia kini tidak lagi berkiprah di arena balap.

Untuk menyambung hidup, Suharto pernah mencoba berbagai pekerjaan. Namun pada akhirnya tidak bisa jauh dari pedal.

Namun kali ini bukan lagi pedal sepeda, melainkan pedal becak. Dari pekerjaan itu, dalam sehari dia mendapatkan uang rata-rata sebesar Rp 50.000.

Kalau rezeki sedang melimpah, di akhir hari dia bisa membawa pulang uang Rp 100.000.

"Cukup tidak cukup, ya harus dicukup-cukupkan," sebut bapak tiga anak itu.

Sehari-hari, antara pukul 06.00 - 18.00, dia mencari penumpang di kawasan pasar Pegirian dan pasar Kapasan.

Meski tercatat sebagai atlet tingkat internasional, namun jangan membayangkan rumah Suharto megah.

Halaman
123
Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas